pemkab muba pemkab muba
Pemprov Sumsel

Sajikan Miras saat Ramadan, Pelayan Bar di Perancis Dipukuli

108
×

Sajikan Miras saat Ramadan, Pelayan Bar di Perancis Dipukuli

Sebarkan artikel ini
Sajikan-Miras-saat-Ramadan,-Pelayan-Bar-di-Perancis-Dipukuli
pemkab muba pemkab muba
Sajikan Miras saat Ramadan, Pelayan Bar di Perancis Dipukuli
Ilustrasi (antonioandrade1/Pixabay)

JAKARTA I Seorang pelayan Muslim melaporkan bahwa dirinya dihina dan dipukuli oleh dua pria yang menuduhnya mempermalukan Islam karena menyajikan alkohol pada bulan Ramadhan.

Wanita berusia 30 tahun itu mengatakan dia diserang pada hari pertama bulan Ramadan saat bekerja di sebuah bar di Nice, Perancis.

“Saya sendirian di dalam bar saat dua pria itu meyerang,” kata pelayan yang tidak ingin menyebutkan namanya kepada koran Perancis, L’Obs, dikutip dari The Independent, Kamis (9/6).

“Mereka menunjuk botol alkohol yang ada di belakang meja dan salah satu di antara mereka berbicara bahasa Arab. ‘Kamu memalukan karena menyajikan alkohol pada bulan Ramadan. Jika saya Tuhan saya akan gantung kamu.'”

“Kalian bukan Tuhan yang berhak menghakimi saya,” kata sang pelayan sambil berdiri di depan dua pria tersebut.

Dia mengatakan dua pria itu memanggilnya “pelacur” dan “jalang” sebelum mereka meninggalkan bar itu.

Tak lama setelah mereka pergi, salah satu pria tersebut kembali dan memukulnya hingga ia tersungkur di lantai.

“Saya sangat takut,” ucapnya.

“Saya tidak bisa mengerti. Kenapa mereka menghina saya? Kenapa menampar? Saya merasa diremehkan, dihina, kotor. Saya tidak ingin wanita-wanita lain menjadi korban kekerasan seperti itu,” ujarnya.

“Ini bukan karena saya menyajikan alkohol saya tidak memenuhi kewajiban saya. Saya lakukan itu karena saya pelayan. Di Tunisia, saya berlatih sesuai dengan profesi dan saya tidak punya masalah,” katanya menjelaskan.

“Saya tidak berpikir di Perancis yang merupakan negara bebas, saya diserang seperti ini. Saya takut mereka akan kembali, tapi saya tidak ingin ini mempengaruhi pekerjaan saya,” katanya.

Beruntung kejadian itu terekam oleh kamera tersembunyi. Sang manajer restoran yang tidak disebutkan namanya menyatakan, “Sekitar pukul 12.30, dia menelepon saya sambil menangis. Saya langsung ke tempat kejadian. Saya melaporkan kepada polisi yang tiba di lokasi.”

“Seluruh kejadian itu terekan oleh kamera CCTV dan saya serahkan ke pihak berwenang,” ujarnya.

Menurut koran L’Obs dua pria tersebut telah diidentifikasi, tetapi belum ditahan. (CNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *