pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Miris, Janda Tiga Anak Tinggal di Bekas Kandang Sapi

97
×

Miris, Janda Tiga Anak Tinggal di Bekas Kandang Sapi

Sebarkan artikel ini
Kandang-Sapi
pemkab muba pemkab muba
Miris, Janda Tiga Anak Tinggal di Bekas Kandang Sapi
Ilustrasi Google Images

KAYUAGUNG I Wagini (36) janda beranak tiga (3) warga Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan terpaksa tinggal dibekas kandang sapi. Wagini dan anak-anaknya tinggal di tempat itu karena tidak mempunyai biaya untuk menyewa rumah.

“Kondisi Wagini sangat memperihatinkan, bahkan hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah,”ungkap salah satu tetangga Wagini yang enggan disebutkan namanya.

Menurut sumber tersebut, Wagini berasal dari air sugihan, sejak suaminya meninggal dunia dirinya bersama anak dan ibunya terpaksa mengungsi dan tinggal di bekas kandang sapi dibelakang rumah milik keluarganya yang berada di desa lubuk seberuk.

Ruangan ukuran 3×3 meter yang dahulunya merupakan kandang sapi milik pakde nya kini menjadi hunian bagi wagini dan keluarganya sejak setahun yang lalu, ditambah lagi dengan perekonomian yang sangat memprihatinkan harus dialami dalam kesehariannya.

“Awalnya kandang sapi milik pakde nya wagini ukurannya cukup lebar kemudian dibelah menjadi dua bagian, sebagian dijadikan dapur milik pakdenya, sisanya ukuran 3×3 meter dihuni keluarga Wagini, sedangkan sapi dibuatkan kandang baru didekat lokasi tersebut,”tuturnya.

Menurut dia, tidak hanya tempat tinggal wagini yang memprihatinkan tetapi perekonomiannya juga sangat memprihatinkan, dalam memenuhi kebutuhan sehari – harinya seperti makan dia mesti berjuang keras bahkan untuk biaya keperluan salah satu anaknya dibiayai oleh kakak saya, soalnya pakde wagini mengalami sakit stroke.

“Kalau dulu wagini cuma bekerja dipabrik tahu dengan penghasilan Rp.300 ribu perbulan namun usai lebaran tadi dia mulai bekerja dikebun tebu LPI,”tambahnya.

Masih kata dia, keadaan dan kondisi yang dialami dan dirasakan keluarga Wagini ini seperti luput dari perhatian pemerintah setempat bahkan mungkin kades dan camat disana pun tidak mengetahui, padahal lokasi tempat tinggal wagini berada dipemukiman padat penduduk serta berjarak sekitar 200 meter dibelakang kantor kecamatan.

“Memang kalau ditelusuri dari asal usulnya mereka tergolong warga pendatang dan bukan penduduk pribumi, meski begitu, kita hanya berharap agar pemerintah daerah paling tidak dapat mencarikan solusi atau memberikan bantuan kepada keluarga mereka supaya dapat hidup layak dan lebih baik dari keadaannya saat ini,”harapnya.

Sementara itu, Camat lempuing jaya, Muhammad Refli MS,SSos.MM dan kepala desa setempat sampai berita ini diturunkan belum dapat dimintai keterangan. (Romi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *