pemkab muba pemkab muba
Pemprov Sumsel

Forum Rektor dan Pergunu Sumsel Diharap Dapat Membuat Kurikulum Pembentukan Karakter dan Akhlak

120
×

Forum Rektor dan Pergunu Sumsel Diharap Dapat Membuat Kurikulum Pembentukan Karakter dan Akhlak

Sebarkan artikel ini
IMG-20210207-WA0011
pemkab muba pemkab muba

PALEMBANG – Profesi sebagai pendidik baik guru ataupun dosen merupakan pekerjaan sangat mulia. Pendidik tidak identik hannya mengajar dalam kelas semata. Namum keteladanan akhlak dari seorang  guru dan dosen juga akan menjadi contoh bagi kalangan masyarakat diluar sekolah atau kampus.

“Sampai-sampai sudah pensiunpun tetap dipanggil sebagai guru yakni untuk digugu dan ditiru. Mulai dari gerak tubuh, tingkah laku ataupun tutur katanya. Guru juga harus maksimal hadir ditengah masyarakat sebagai contoh tauladan yang baik,”  ujar Gubernur H. Herman Deru saat menyampaikan sambutan pada pengukuhan Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIS) Kopertais Wilayah VII Sumbagsel dan Pelantikan Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) Wilayah Sumsel, di Griya Agung Palembang, Minggu (7/2/2021).

Herman Deru menyebut, dirinya sangat antusias menghadiri Pengukuhan Forum Rektor PTKIS Kopertais Wilayah VII Sumbagsel dan Pelantikan Pengurus Cabang  Pergunu Wilayah Sumsel. “Saya dengan sangat antusias pagi hari ini mengawali kegiatan rutin. Meski hari libur tapi saya tidak pernah libur kerja. Tetap bekerja tapi tidak dikantor tapi melayani masyarakat. Seperti hari ini melayani guru dan dosen,” tambahnya.

Dia menyebut, keberadaan Forum Rektor PTKIS  dan Pergunu harus memiliki tata tertib administrasi yang baik serta memiliki visi dan misi yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Pemerintah akan selalu hadir dalam setiap kondisi apapun. Mulai dari urusan signal memudahkan anak-anak didik kita dalam  belajar daring,” imbuhnya.

Dijelaskannya, dengan adanya organisasi Forum Rektor Kopertais dan Pergunu ini akan mempermudah dalam mendiskusikan apa saja tentang kurikulum, terutama masalah akhlak yang baik. “Jangan pernah kita  memaksakan kehendak, yakni dengan menjadikan orang harus ikut dengan kita. Jangan sampai mengkotak-kotakan diri, karena kita ini heterogen suku dan agama,” ucapnya.

Disisi lain lanjut HD, diperlukan kerjasama tiga unsur yakni, ulama, umaro dan umat untuk mewujudkan Sumsel lebih baik. “Ketiganya harus kompak. Tidak bisa sendiri-sendiri dalam mencapai tujuan bersama,” tandasnya.

Sementaran itu, Koordintor Perguruan Tinggis Sumbagsel, Prof Nyayu Khodijah menyebut  ada 30 perguruan tinggi keagamaan swasta se- Sumbagsel di bawah Kepertasi VII. “Setelah pelantikan ini, kita berharap adanya kerjasama dan saling mendukung  dalam memajukan Perguruan Tinggi Swasta di Sumbagsel,” ucapnya.

Di lain pihak, Ketua Pergunu Pusat, Prof Dr KH Asep Saifyddin Chalim, MA mengatakan, banyak lembaga pendidikan yang dinaungi oleh Pergunu. Selain itu lanjut dia, keberadaan Pergunu diharapkan akan memberikan dampak baik bagi keberlangsungan pendidikan salahsatu programnya  melalui skema beasiswa.

“Dengan pengukuhan ini, saya yakin Sumsel akan menjadi pusat pendidikan di Indonesia bahkan dunia,” tandasnya. (ade)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *