PANGKALPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Babel) hingga saat ini terus menggencarkan percepatan vaksinasi.
Berbagai langkah dilakukan, seperti menambah gerai vaksinasi yang tersebar di 82 lokasi, dengan dukungan tenaga vaksinator sebanyak 777 orang. Itu semua dilakukan sebagai upaya mencapai _herd immunity_ di Negeri Serumpun Sebalai.
Hal ini yang disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Abdul Fatah kepada Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Pembahasan Monitoring dan Evaluasi Penerapan PPKM Level 4 di Luar Jawa Bali secara virtual, Minggu (5/9/2021).
“Untuk mencapai herd immunity di Babel setidaknya harus melakukan vaksinasi kepada 1.137.824 penduduk, namun hingga saat ini masih terhambat akibat stok vaksin yang habis,” jelasnya.
Oleh karena itu, Wagub meminta Pemerintah Pusat merespons cepat hal tersebut dengan distribusi vaksin ke daerah bisa lebih dipercepat lagi sehingga semua masyarakat bisa divaksin.
Selama PPKM berlangsung, Dijelaskan wagub bahwa pada periode 1-31 Agustus 2021 terjadi penurunan angka kematian di Babel. Pada awal agustus lalu menyetuh hingga 30 orang meninggal dalam sehari karena Covid-19, sementara pada akhir agustus melandai hanya 11 orang meninggal. Namun ia berharap meski menunjukan tren penurunan, seharusnya tidak membuat lengah dan memperketat protokol kesehatan.
Wagub mengatakan dengan didukung dengan ketersediaan tabung oksigen yang memadai, maka kebutuhan masyarakat terkonfirmasi positif dengan gejala berat dapat teratasi. Diketahui, saat ini Babel memiliki 4 produsen dengan kapasitas penyediaan 2.092 tabung oksigen per hari untuk memenuhi dan menantisipasi kebutuhan oksigen di Babel sebanyak 1.446 tabung per hari.
“Kabupaten Bangka yang masih dilevel 4. Hal itu mengingatkan kami untuk terus berupaya mencegah peningkatan kasus,” pungkas Wagub.
Permasalahan terhambatnya vaksin ini juga ternyata dialami seluruh daerah, dikarenakan stok vaksin yang cepat habis sehingga menghambat pergerakan vaksinator untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat.
Menanggapi permasalahan ini Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat berinovasi untuk menghadirkan aplikasi yang bernama SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik), sebuah aplikasi untuk pemantauan logistik vaksin Covid-19.
“Aplikasi smile ini akan melakukan identifikasi terhadap jumlah stok vaksin yang ada, berapa stok vaksin yang diminta, dan berapa banyak vaksin yang dikirimkan. Aplikasi ini ditujukan langsung ke kabupaten/kota yang membutuhkan. Jadi jika, Bapak/Ibu silakan melakukan pengisian di Aplikasi Smile, maka permintaan stok vaksin yang dibutuhkan akan segera dikirim,” tutupnya. (Natasya)