pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

70 Persen Ruangan Tidak Layak, Dewan OKI Sebut RSUD Kayuagung Harus Mendapat Perhatian Serius

41
×

70 Persen Ruangan Tidak Layak, Dewan OKI Sebut RSUD Kayuagung Harus Mendapat Perhatian Serius

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2021-09-28 at 21.07.45
pemkab muba

Ogan Komering Ilir | Kalangan anggota legislatif Kabupaten OKI mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI, dalam hal ini Bupati OKI H Iskandar, SE., dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan dasar di RSUD Kayuagung.

Dorongan ini menyusul dari hasil inspeksi mendadak (sidak) wakil rakyat Komisi IV dan III DPRD OKI diketuai Budiman, didampingi Bambang Irawan, Irawansyah, Budiman, Ni Wayan Siti Sunaryase, Bobi, Joni Tarmos dan lainnya, di RSUD Kayuagung, Selasa (28/9/2021).

“Kalau dilihat secara kasat mata, sekitar 70persen kondisi ruangan di RSUD Kayuagung tak layak. Mulai dari plafon jebol, dak plafon mengelupas, lantai turun, peralatan rusak, kasur tak laik, hingga masalah air bersih. Bagaimana pasien betah jika kondisinya seperti ini,” kata Ketua Komisi IV DPRD OKI Budiman.

Menurut politisi PAN OKI ini, bangunan RSUD Kayuagung ini berdiri sejak tahun 2003 silam. Sehingga sangat wajar kalau bangunan belasan tahun ini mendapat perhatian serius.

70 Persen Ruangan Tidak Layak, Dewan OKI Sebut RSUD Kayuagung Harus Mendapat Perhatian Serius
Photo: Sejumlah DPRD OKI saat melakukan sidak di RSUD Kayuagung Selasa (28/9/2020)

Bukan hanya pemerintah daerah, lanjut dia, pihaknya juga mendorong Gubernur Sumsel H Herman Deru maupun para wakil rakyat yang ada di provinsi maupun pusat untuk menaruh perhatiannya ke RSUD Kayuagung, demi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

“RSUD Kayuagung ini merupakan wajah Kabupaten OKI. Bukan saja warga OKI yang hendak berobat disini, tapi dari kabupaten tetangga juga ada,” ucapnya.

Hasil sidak ini, masih kata dia, akan disampaikan ke Ketua DPRD OKI Abdiyanto untuk diambil langkah selanjutnya.

“Bagaimana pasien dan keluarga pasien betah berobat ataupun menginap disini, sementara kondisi ruang per ruang sangat memprihatinkan,” jelas Budiman seraya mendorong pemerintah untukĀ  memperhatikan insentif tenaga kesehatan non PNS.

Sementara itu, Direktur RS Kayuagung dr Hj Asri Wijayanti, M.Kes., didampingi Kabid Sapras RSUD Kayuagung Iskandar Fuad membenarkan kalau sebagian ruangan di RSUD Kayuagung kondisinya memprihatinkan. Seperti di ruang IGD, ruang kelas III, ruang radiologi, laboratorium, hingga peralatan.

“Kami belum bisa merincikan berapa anggaran untuk perbaikan dan pemenuhan semua fasilitas. Karena masih akan dihitung dulu agregat kebutuhannya,” katanya.

Kendati bangunan ruang per ruang merupakan bangunan lama, namun untuk kualitas SDM di RSUD Kayuagung sangat mumpuni. Seperti dokter spesialis THT ada 3 orang, dokter spesialis anak ada 3 orang, dokter spesialis penyakit dalam, bedah dan lainnya.

“Saat ini insentif tenaga kesehatan non PNS sebesar Rp600.000 per bulan. Itupun di backup dari BLUD sebesar Rp300.000 dan back up APBD Rp300.000,” ucap Asri menambahkan untuk gedung perawatan baru akan segera diserahterimakan akhir tahun ini juga.(Romi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *