pemkab muba pemkab muba
Nasional

Peringati 100 Hari Salim Kancil, Menteri Marwan ke Lumajang

127
×

Peringati 100 Hari Salim Kancil, Menteri Marwan ke Lumajang

Sebarkan artikel ini
Salim Kancil
pemkab muba pemkab muba
Peringati 100 Hari Salim Kancil, Menteri Marwan ke Lumajang
Fhoto : wikipedia

LUMAJANG I Menteri Desa, Percepatan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jakfar menurut rencana akan menghadiri acara doa bersama dalam rangka peringatan 100 hari terbunuhnya Salim Kancil di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Minggu, 3 Januari 2016. “Menteri Marwan datang siang ini,” kata Abdullah Al Kudus, anggota Tim Advokasi Salim Kancil dan Tosan Minggu pagi ini.

Abdullah Al Kudus yang biasa disapa Aak mengatakan Menteri Marwan akan tiba di Lumajang pada siang ini sekitar pukul 11.00 WIB. “Rencana awalnya naik helikopter, namun karena dampak abu Bromo, akhirnya perjalanan darat,” kata Aak menambahkan. Karena itu, jadwal kegiatan istigasah dan tahlil 100 hari meninggalnya Salim Kancil akan agak molor. Dari sedianya digelar pukul 10.00 WIB, menjadi sekitar pukul 12.00 WIB.

Di Pantai Watu Pecak, Minggu siang ini, Menteri Marwan akan ikut berdoa bersama serta melakukan penanaman pohon di pesisir selatan Kabupaten Lumajang. Menteri Marwan juga akan didampingi Pansus Pertambangan DPRD Propinsi Jawa Timur serta Bupati Lumajang. Seperti diberitakan sebelumnya, pada Sabtu kemarin, 2 Januari 2016, juga diselenggarakan acara Festival Seni Pasir di Pantai Watu Pecak.

“Pembagian hadiah untuk juaranya akan langsung diberikan oleh Menteri Marwan,” kata Aak.Setelah menghadiri acara 100 hari meninggalnya Salim Kancil, Menteri Marwan juga akan bertemu dengan ratusan kepala desa di Pendopo Kabupaten Lumajang. Pantauan Tempo, banner ucapan selamat datang sudah terpasang di gerbang Pendopo Kabupaten Lumajang. Ratusan kursi juga ditata rapi di dalam pendopo.

Kasus pembunuhan Salim Kancil dan penganiayaan Tosan terjadi pada Sabtu pagi, 26 September 2015. Dua warga Desa Selok Awar-awar itu menjadi korban penyiksaan lebih dari 30 orang pro penambangan pasir di Pantai Watu Pecak. Salim Kancil ditemukan tewas di jalan dekat makam desa setempat setelah sebelumnya sempat dijemput dari rumahnya dan disiksa di balai desa. Sedangkan Tosan mengalami luka-luka serius dan sempat menjalani perawatan dan operasi di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang.

Polisi telah menangkap dan menahan 38 tersangka terkait kasus di Desa Selok Awar-awar. Salah satunya adalah Hariyono yang merupakan kepala desa Selok Awar-awar. Selain diduga menjadi aktor intelektual pembunuhan Salim Kancil dan pengeroyokan Tosan, Hariyono diduga melakukan tindak pidana ilegal mining di Pantai Watu Pecak. (tempo.co)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *