Lahat-Seiring perkembangan zaman keberadaan seni dan budaya kurang diminati khususnya kalangan muda. Kondisi ini bisa mengancam kepunahan seperti halnya seni tari Erai Erai yang merupakan tarian khas Lahat. Pemkab Lahat sendiri terus berupaya menjaga kelestarian yang seni dan budaya salah satunya melalui Festival Tari Erai-Erai atau Tari Tradisional dan Lagu Daerah yang mulai digelar, Rabu (14/5/2025).
Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih mengungkapkan seni dan budaya merupakan peninggalan atau warisan dari nenek moyang yang harus selalu dijaga. Tak hanya itu, ia menilai peninggalan tersebut merupakan aset atau kekayaan. “Dan salah satu untuk melestarikan lewat festival dan perlombaan, ” Sampai Widia Ningsih, saat membuka festival tari Erai-Erai atau Tari Tradisional dan Lagu Daerah dalam rangka semarak HUT Lahat, ke 156 di Lapangan MTQ Lahat.
Dikatakan Widia, jika kegiatan kegiatan yang bersifat seni dan budaya Lahat kerap digelar bisa merangsang generasi muda untuk mengenal, mendalami, mencintai dan menjaganya. Sebaliknya jika tidak diperkenalkan maka generasi penerus tidak akan mengetahui.
“Kita harus mewariskanya. Generasi muda wajib tahu, mengenal, mendalami dan melestatikanya karena ini merupakan identitas Kabupaten Lahat. Festival ini bukan hanya untuk mencari pemenang, tetapi juga untuk membangkitkan semangat kebudayaan kita di kalangan generasi muda. Saya berharap seni tari tradisional ini akan tetap hidup dan berkembang di Lahat,” ujarnya.
Sementara Festival sendiri diikuti oleh peserta tingkat SMA/SMK serta kategori umum se-Kabupaten Lahat. Kepala Dinas Pariwisata, Djon Kenedy SE, mengatakan bahwa peserta berasal dari kalangan usia 16–20 tahun, terdiri dari kategori pelajar dan umum. Kegiatan ini didanai melalui APBD Kabupaten Lahat dan para pemenang akan mendapatkan piagam penghargaan, trofi, serta uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam menjaga seni budaya daerah. Sfr
