KAYUAGUNG I Penemuan perhiasan emas oleh warga Desa Sungai Jeruju, Kecamatan Sungai Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus berlanjut.
Belum selesai warga melakukan pencarian di tempat yang lama di Desa Sungai Jeruju, berbatasan dengan Desa Kuala Sungai Jeruju. Kini warga kembali menemukan perhiasan emas di lokasi yang baru, dengan jarak sekitar 4 kilometer dari lokasi temuan pertama.
Kepala Desa (Kades) Sungai Jeruju, Edi Karso mengatakan, lokasi baru penemuan harta karun tersebut diketahui bernama Nipah Serumpun, merupakan daerah perbatasan antara Desa Sungai Ketupak dengan Desa Kedondong.
http://beritamusi.co.id/2015/12/11/warga-sungai-jeruju-oki-dihebohkan-dengan-penemuan-harta-karun-kuno/
“Namun perhiasan emas murni 24 karat, berbentuk gelang, cincin dan anting-anting tersebut ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran orang dewasa saat ini. Warga menduga, perhiasan ini milik manusia kerdil yang hidup pada zaman dulu,” katanya, Senin (14/12/2015).
Dilanjutkan, adanya lokasi penemuan baru tersebut, membuat masyarakat berduyun-duyun melakukan pencarian di tempat yang baru. Mengingat lokasi penemuan yang lama, saat ini sudah ditanami padi oleh pemilik lahan.
Menurut Kades, sebelumnya memang sudah datang petugas dari Balai Arkeologi untuk melakukan penelitian dengan menggunakan peralatan khusus. Baru menemukan emas sekitar 1/4 suku alat yang digunakan sudah rusak.
“Menurut mereka, di lokasi sangat kuat dengan magisnya, sehingga alat untuk mendeteksi menjadi rusak,” katanya.
Katanya, hingga saat ini belum ada satupun masyarakat yang mengetahui sejarah maupun cerita turun temurun dari lokasi penemuan emas, yang diyakini dulunya merupakan sebuah perkampungan. Sehingga tidak ada satupun masyarakat yang mengetahui bagaimana perkampungan itu terbentuk ataupun penyebab perkampungan itu hancur.
Sebab, jika melihat dari sisa-sisa tiang bekas dari rumah berada dalam hamparan sekitar 4 km persegi, maka dapat dipastikan disekitar lokasi penemuan emas, sebelumnya merupakan perkampungan.
“Di desa kami ini ada warga yang berusia 125 tahun dan masih bugar. Saat kami tanyakan, dia juga tidak mengetahui tempat penemuan emas itu, apakah ada perkampungan,” katanya lagi.
Bahkan, ada warga yang mendapatkan senjata jenis badik dan selalu bermimpi. Dalam mimpinya, warga tersebut didatangi seorang lelaki tua dan berpesan agar lokasi tersebut dijaga.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) OKI, Husin melalui Kabag Humas, Dedy Kurniawan mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penelitian yang dilakukan oleh pihak Arekelologi.
“Jika sudah ada hasil dari penelitian oleh pihak Arkeolog, Pemerintah tentu akan mengambil langkah-langkah untuk mengamankan aset tersebut. Terutama aset peninggalan, seperti tiang, dinding, perahu lesung dan sebagainya,” terangnya. (Romi Maradona)