KAYUAGUNG I Dalam beberapa pekan ini, sedikitnya ada lima oknum PNS dan sejumlah oknum pegawai honorer dari instansi yang berbeda yaitu Dinas Kesehatan, Dinas PU BM dan yang terakhir dari RSUD Kayuagung yang tertangkap mengonsumsi narkoba jenis sabu membuat Wakil Bupati OKI, M Rifa’I SE geram.
Menyikapi hal itu, orang nomor dua di kabupaten tersebut kembali menyerukan genderang perang terhadap narkoba. Untuk itu, pemerintah OKI akan melakukan tes urine kepada seluruh pegawai dilingkungan pemkab OKI hingga ketingkat desa.
“Kabupaten OKI sudah mendapat beberapa predikat diantaranya pegawai OKI darurat narkoba yang kedua nasib RSUD Kayuagung pecah berkeping-keping karena ulah dari pegawai itu sendiri silahkan dibaca di media massa dan predikat ini telah menghancurkan kita semua,” terangnya saat melakukan pertemuan dengan sejumlah pegawai RSUD di Aula RSUD Kayuagung, Jumat (26/8/2016).
Menurutnya, selain seluruh pegawai rumah sakit, semua pegawai yang ada di kabupaten OKI akan dilakukan tes urine bahkan hingga ketingkat kecamatan dan desa. “Kita akan lakukan tes urine ke seluruh pegawai di dinas-dinas, kecamatan hingga ketingkat desa meskipun tes urine tersebut terkesan percuma kalau tidak ada keinginan dari penggunanya untuk berhenti,”terangnya.
Terkait pegawai yang terlibat narkoba akan diberikan tindakan tegas berupa pemecatan baik itu PNS ataupun honorer. “Akan kita usulkan pemecatan bagi PNS yang positif narkoba dan untuk honorer juga akan direkomendasikan dipecat,”jelasnya.
Sementara itu, Abdianto Fikri Anggota DPRD OKI dari partai PDI Perjuangan menyambut baik rencana pemerintah yang akan melakukan tes urine kepada seluruh pegawainya. Bahkan dirinya berharap tes urine yang dilakukan bukan hanya mengambil sample dari urinenya saja akan tetapi sample rambut dan darah juga diperlukan sehingga pengguna narkoba tidak bisa luput dari tes tersebut.
“Saya menyambut baik rencana pemerintah yang akan melakukan tes urine hingga ketingkat desa akan tetapi alangkah baiknya tes tersebut juga diambil sample rambut dan darahnya sehingga tes urine tersebut tidak terkesan asal saja, sehingga pengguna narkoba tersebut tidak bisa lagi menghindar dari tes tersebut,”ungkapnya.
Abdiyanto juga berharap kejadian yang terjadi di RSUD tersebut merupakan kejadian terakhir dan tidak adalagi pegawai yang tertangkap mengonsumsi narkoba. “Ini menyangkut nama baik daerah kita kalau bisa kejadian ini yang terakhir,”harapnya. (Romi Maradona)