Meski tak ada korban jiwa pada insiden tersebut, namun dua penumbang yang berada didalam mobil masing-masing Suhaimi (44), warga Kelurahan Veteran Jaya, Kecamatan Martapura mengalami luka cukup serius dibagian kepalanya, sedangkan anaknya Fh (7) tidak mengalami luka hanya terlihat syok dan langsung dilarikan ke RSUD Martapura.
Informasi yang dihimpun dilokasi menyebutkan, mobil nahas tersebut datang dari arah Jalan Merdeka menuju Tebat Sari. Saat melintasi rel yang tak berplang kemungkinan pengemudi tidak menyadari diwaktu bersamaan muncul ular besi yang mengangkut batubara. Kontan mobil langsung diseret ular besi sepanjang 300 meter.
“Sekitar pukul 17.15 WIB, terdengar suara benda keras tertabrak, disusul kelakson panjang yang dibunyikan kereta babaranjang. Kereta menyeret mobil nahas ini sejauh sekitar 300 meter sebelum berhenti. Warga langsung berhamburan keluar, termasuk saya,” ujar Choirul warga sekitar.
Selain korban mengalami luka cukup serius dikepalanya. Mobil korban juga terlihat ringsek bagian samping dan depan. Kaca mobil bagian samping juga terlihat pecah akibat sambaran ular besi tersebut.
Karena tidak mendengar adanya tanda-tanda kedatangan kereta, Suhaimi terus memijak gas mobil melewati rel KA. Setibanya di tengah-tengah rel dengan kepala mobil yang sudah di ujung rel, anak suhaimi berkata ‘sepur pa’. Belum sempat menjawab, sepur sudah menghantam bagian tengah mobil dan menyeretnya.
Saat peristiwa tersebut, Suhaimi mengaku tidak memikirkan apa-apa lagi selain karena dia merasakan dan melihat dengan mata kepalanya sendiri mobil yang sedang ditumpanginya terseret babaranjang yang terus berjalan. Dalam benak Suhaimi hanya berfikir kapan sepur tersebut akan berhenti sambil memegang setir mobil dan berusaha menyelamatkan anaknya.
Warga yang melihat mobil terus terseret sontak langsung berlarian mengejar sepur dan berusaha mengingatkan mesinis kereta. Namun kemungkinan karena sepur sarat muatan batubara dengan jumlah babaranjang sekitar 65 tersebut sulit untuk berhenti, maka sepur tersebut terus melaju membawa mobil yang ditumpangi Suhaimi dan anaknya hingga 300 meter lebih.
Setelah beberapa lama mengalami ketakutan karena terseret, sepur kemudian berhenti dan warga kemudian langsung berhamburan berusaha menyelamatkan Suhaimi dan anaknya dari dalam mobil. Setelah berhasil dikeluarkan, warga melihat kepala Suhaimi mengucurkan darah dan langsung dibawa warga ke IGD RSUD Martapura untuk dilakukan perawatan.
Sementara warga lainnya berusaha membalikkan mobil Suhaimi yang masih berada tepat di gerbong depan kereta. Setelah berhasil membalikkan mobil Suhaimi, sepur kemudian melanjutkan perjalanan.
“Saya tidak menyadari apa-apa dan tidak mengetahui jika ada KA datang. Saya terus saja berusaha melintasi rel KA. Namun setibanya di tengah-tengah rel, anak saya berkata kalau ada sepur dan belum sempat saya menoleh, kereta babaranjang sudah menghantam mobil dan menyeret kami,” kata Suhaimi menceritakan kronologis kejadian saat di Rumah Sakit.
Sementara, Kapolres OKUT melalui Kasat Lakalantas didampingi anggotanya membenarkan kejadian tersebut. Mobil berhasil dievakuasi setelah beberapa menit kejadian. Sehingga kereta dan arus lalulintas kembali lancar.
“Kami dengan dibantu warga langsung mengevakuasi mobil nahas ini, korban langsung dilarikan ke unit gawat darurat RSUD Martapura,” ungkapnya