PALEMBANG – Sebagai mitra kerja yang menaungi driver taksi online sekaligus sebagai aplikator, PT. Gojek Indonesia cabang Palembang angkat bicara terkait adanya driver yang menurunkan konsumennya di tengah jalan.
Head of Regional Corporate Affairs Sumatera at Gojek, Aji Wihardandi mengatakan, pihaknya telah mengetahui hal tersebut dan sedang mendalami atau tengah dilakukan investigasi atas kejadian tersebut.
“Benar, kami telah menerima laporan tersebut. Saat ini kami masih lakukan investigasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Aji Wihardandi menjelaskan, pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk tindakan yang membuat konsumen atau pelanggan tidak nyaman.
“Jika memang benar, tentu kami akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sanksi tersebut berupa suspense selama investigasi berlangsung,” tegasnya.
Diketahui peristiwa bermula saat Yurpa (71) dan cucunya, Lia memesan taksi online (gocar) dari aplikasi Gojek menuju Jalan Sosial KM 5 Palembang.
Namun belum sampai tujuan, tepatnya di SPBU KM 7, persis depan Punti Kayu, driver tersebut menurunkannya pada Minggu (10/7) Pukul 19.00 WIB.
“Driver-nya atas nama Chandra Dinata, mobil avanza warna hitam nopol BG-1236-MO. Kami dijemput dari RS Myria, menuju Jalan Sosial, KM 5 Palembang. Namun, belum sampai tujuan, driver tersebut menurunkan kami tanpa alasan,” ungkapnya, Selasa (12/7/2022).
Lia menjabarkan, neneknya sempat berobat ke RS Myria karena mengalami kecelakaan, engsel siku patah.
“Kami memutuskan untuk membutuhkan penanganan cepat, sehingga kami membawa ke Jalan Sosial KM 5. Tidak disangka, driver mobil yang kami order tersebut ternyata mengecewakan,” ujarnya.
Lia juga mengatakan, driver tersebut berbicara dengan kata-kata kasar dan tinggi hati menurunkan penumpangnya, terlebih lagi dalam keadaan sakit.
“Ketika ditanya, dia bilang kerja jadi driver online hanya sekedar iseng. Dia juga sempat bilang, bayar berapa pun tidak mau, lalu orderan kami langsung di-cancel,” ucap Lia.
Lia menambahkan, besar harapan pihak Gojek bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Cukup kami yang merasakan driver memalukan dan mengecewakan seperti itu. Jika terjadi apa-apa dengan konsumennya, bagaimana?,” tandasnya.(Nandoenk)