JAKARTA I Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat sedikitnya tujuh perusahaan pelat merah beserta anak usahanya siap untuk melepas saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) pada tahun depan.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K. Ro menjelaskan salah satu dari tujuh BUMN yang sudah siap untuk melantai di bursa saham pada 2016 ialah PT Perkebunan Negara VII. Selain itu, PT Tugu Pratama Indonesia, yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero), juga dikabarkan akan melakukan IPO pada tahun depan.
“Ada beberapa masih dalam pembicaraan. Saya sekarang fokus retrukturisasi organisasi karena punya 15 sektor,” kata Aloysius dalam diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
PAda kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio menilai panjangnya mekanisme pembahasan antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menghambat proses penjualan saham BUMN. Menurutnya, butuh waktu tahunan bagi BUMN untuk melakukan privatisasi aset lewat pasar modal.
“Untuk privatisasi BUMN itu butuh 25 langkah. Seperti Krakatau Steel bisa IPO butuh 1 tahun 7 bulan, Garuda butuh 4 tahun 1 bulan, Semen Baturaja bisa 5 tahun lebih dan gagal pula. Kalau swasta hanya 3,5 bulan,” ujar Tito.
Untuk itu, Tito berharap DPR bisa memahami subtansi dari pelepasan saham perusahaan pelat merah ke publik. Menurutnya, privatisasi BUMN akan memberikan dampak positif ke perusahaan dan pemerintah, khususnya mengenai setoran dividen yang wajib diserahkan oleh BUMN. “Bahkan pasca go public setoran dividen bisa enam kali lipat,” katanya. (CNN)