Agri Farming

Teripang Dipercaya Mampu Sembuhkan Penyakit

141
072814800_1593752155-Teripang-shutterstock_712331239

JAKARTA – Teripang atau sering dikenal sebagai timun laut termasuk hewan laut yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Hewan ini dipercaya mampu menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Kandungan nutrisi di dalam teripang terbilang cukup lengkap sehingga hewan ini sering disebut sebagai ginseng dasar laut. Manfaat teripang cukup banyak, masyarakat sering menjadikannya sebagai suplemen yang mujarab.

Masyarakat Cina menggunakan teripang untuk melancarkan peredaran darah, penyempitan pembuluh darah karena kolesterol, melancarkan fungsi ginjal, meningkatkan metabolisme tubuh, mencegah penyakit arthritis, diabetes mellitus, hipertensi, dan lain-lain. Tak heran, jumlah ekspor teripang ke negara tersebut relatif tinggi.

Teripang sering dimanfaatkan dengan cara direbus. Air rebusannya diberikan pada wanita yang baru melahirkan untuk menghentikan pendarahan.

Di dalam teripang terdapat berbagai macam senyawa yang bervariasi, bergantung pada spesiesnya. Jenis teripang yang paling sering digunakan sebagai obat tradisional adalah Stichopus chloronatus, S. hermanii, S. variegatus, dan S. japonicus.

Kandungan nutrisi di dalam teripang adalah 9 jenis karbohidrat, 59 jenis asam lemak, 19 jenis asam amino, 10 jenis mineral, dan 5 sterol. Sementara itu, di dalam teripang kering terdapat kadar air sekitar 8,9 persen, protein 82 persen, lemak 1,7 persen, abu 8,6 persen, karbohidrat 4,8 persen, vitamin A 455µG persen, vitamin B 0,04 mg persen, niacin, riboflavin, dan kalori.

Hewan ini mengandung kolagen yang cukup tinggi, sekitar 86 persen. Selain itu, mengandung berbagai jenis mineral, seperti kalsium, fosfat, fosfor, kromium, magnesium, besi, natrium, dan yodium.

Kandungan asam amino di dalam teripang terbilang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan ikan laut, ayam, dan telor.

Sebenarnya, kandungan asam lemak di dalam teripang terbilang rendah, tetapi teripang mengandung asam lemak multitetradonik yang dapat menghambat pertumbuhan enzim lipoksigenase yang dapat menyebabkan kerusakan saluran pernapasan penyebab asma.

Selama ini teripang lebih sering diolah dengan cara diasap dan dikeringkan. Produk teripang kering lebih sering dijadikan sebagai suplemen dan komoditas ekspor dengan nilai tambah yang terbilang cukup kecil. (Pertanianku.com)

Exit mobile version