TEBING TINGGI I Desa Suka Kaya, Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang mendadak heboh. Pasalnya salah satu warganya, Pani Karsa alias Ika (26) ditembak oleh anggota Polres Empat Lawang. Kejadian pada Rabu (8/3) sekitar pukul21.45 WIB itu menyebabkan ratusan lebih warga desa mengamuk.
Bahkan buntut dari kejadian tersebut dua kendaraan milik anggota gabungan Sat Reskrim dan Sat Res Narkoba Polres Empat Lawang mobil Toyota Innova warna abu-abu bernopol BG 2076 SZ dan Suzuki Carry Funtura warna putih bernopol BG 9569 EB rusak berat karena dihancurkan massa.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kejadian bermula dengan penggerebekan yang dilakukan anggota gabungan Polres Empat Lawang, adanya dugaan kegiatan judi togel di Desa Suka Kaya oleh pelaku yang juga diduga bandar narkoba.
Saat melakukan penggerebekan di tempat kejadian perkara (TKP) polisi langsung mengeluarkan tembakan untuk membubarkan kerumunan masyarakat yang sedang duduk-duduk berkumpul.
Tidak begitu jelas bagaimana kejadian pastinya, tiba-tiba ada salah seorang warga tertembak oleh salah seorang anggota polisi yang sedang melakukan penggerebekan tersebut.
Melihat ada salah seorang warga yang terkena tembakan, warga yang lain terprovokasi menyerang polisi. Polisi yang mulai terdesak, terpaksa menyelamatkan diri dan meninggalkan dua unit kendaraan yang digunakan dalam penggerebekan tersebut di TKP.
Melihat anggota polisi sudah lari menyelamatkan diri dengan meninggalkan kendaraan yang belakangan diketahui adalah kendaraan pinjam pakai pihak Polres Empat Lawang dengan Pemkab Empat Lawang, kemarahan wargapun ditumpuhkanlah ke kendaraan yang ditinggalkan polisi tersebut.
Alhasil, dua kendaraan yang ditinggalkan polisi tersebut menjadi pelampiasan emosi warga yang sudah tersulut emosinya tersebut. Ada dugaan, kemarahan warga lantaran polisi salah tembak saat melakukan penangkapan, namun belakangan polisi membantah jika pihaknya salah tembak saat melakukan penangkapan, karena menurut polisi yang bersangkutan merupakan tersangka yang akan ditangkap pihak kepolisian.
Kapolres Empat Lawang, AKBP Bayu Dewantoro saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya membantah jika anggotanya dalam penangkapan tersebut salah tembak, sebab warga yang ditembak menurut dia adalah tersangka yang akan ditangkap anggotanya terkait dengan kegiatan judi togel dan kepemilikan sabu paket kecil, yang berhasil diamankan pihaknya di TKP.
“Kalau salah tembak, mengapa ada barang bukti. Kami berhasil amankan barang bukti uang judi sebesar Rp700 ribu, satu paket kecil sabu dan pisau yang digunakan untuk menyerang polisi dan barang bukti itu sudah kami amankan,” ungkap Bayu, Kamis (9/3).
Menurut Bayu, setelah mendapat informasi pengerusakan dua unit mobil yang digunakan pihaknya dalam penggerebakan tersebut, dia sendiri bersama Kasat Intel Polres Empat Lawang, langsung berkoordinasi dengan Camat Saling dan Kades Suka Kaya untuk menetralisir keadaan.
Ditengah-tengah warga Desa Suka Kaya, menurut Bayu dia sudah menyampaikan, jika akan mengusut tuntas adanya insiden ini dengan memproses anggota yang melakukan penembakan, apakah sudah sesuai prosedur atau sebaliknya.
“Terhadap yang luka pengobatannya akan dibebankan ke kepolisian. Saya juga sesalkan adanya kejadian pengerusakan kendaraan polisi yang terjadi ini. Alhamdulillah, setelah kita datangi, kondisi masyarakat akhirnya kondusif,” ujarnya.
Kepala Desa (Kades) Suka Kaya Kecamatan Saling, Hernain Zakaria menyayangkan kejadian tersebut, baik itu yang dilakukan oleh warganya maupun pihak Kepolisian namun pihaknya tetap mendukung penegakkan hukum yang berlaku.
“Warga kami sudah sepakat untuk mematuhi hukum, namun yang terjadi semalam sudah di luar kontrol,” ungkapnya kepada wartawan.
Ia menjelaskan, seharusnya pihak polisi bertanya dengan pihaknya minimal berkoordinasi sehingga warganya bisa dikendalikan saat polisi ingin bertindak. “Setahu saya anak itu (Diduga pelaku) tidak banyak ulah, bahkan kami siap membuktikan kalau anak itu tidak terlibat atau bahkan menjadi bandar togel ataupun narkoba,” ucapnya.
Dia tidak terima jika warganya dituduh seperti itu, bahkan pihaknya menjamin warganya jauh dari barang-barang haram seperti narkoba. “Dari 1960 desa saya ini aman, dari bapak saya jadi Kades dulu tidak pernah ada keributan seperti ini,” tuturnya.
Menurut Hernain, warganya tersebut saat itu tengah membesuk orang sakit sehingga sangat tidak mungkin jika tengah bertransaksi seperti yang diinformasikan. “Saya menyayangkan informasi dari informan polisi yang tidak akurat,” katanya.
Meski demikian, Ia menegaskan pihaknya tidak akan melindungi warganya jika memang terbukti bersalah. “Kita sangat taat hukum, situasi saat ini juga sudah kondusif,” pungkasnya.(RD)