Informasi yang dihimpun dilapangan, meluapnya sungai embacang sudah terjadi sejak satu pekan terakhir dengan kedalaman minimal 50centimeter hingga 2 meter.
Kendatipun ada sebagian rumah warga hanya dimasuki banjir setinggi 50centimeter, namun banjir lebih parah memasuki rumah warga, terutama yang berada didekat aliran Sungai Embacang capai 2meter.
“Ada sebagian perabotan ataupun alat rumah tangga yang bisa diselamatkan warga. Tapi ada juga yang tidak bisa diselamatkam karena air terus memasuki rumah warga,” ujar Camat Mesuji Raya, M Denin, Rabu (7/12).
Menurut Camat, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir, termasuk pula kuantitas korban banjir di Desa Balian, Mesuji menginggat keterbatasan jaringan telekomunikasi.”Belum ada laporan resmi dari kades Balian terkait berapa jumlah rumah yang terendam banjir. Begitupun untuk jumlah KK. Daerah sana (Balian) memang kesulitan signal sehingga kami alami keterbatasan informasi,”jelasnya.
Dia memproyeksikan jumlah rumah terendam banjir di Kecamatan Mesuji akan terus bertambah sembari menunggu laporan masuk dari perangkat desa.
Saat ini pula pihaknya terus mendata dan akan berkoordinasi dengan BPBD dan Dinsos OKI agar para korban segera mendapatkan bantuan.”Saat ini belum ada satupun bantuan yang diterima korban. Hanya saja, petugas kesehatan setempat yang telah memberikan pelayanan kesehatan bagi para korban,”terangnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD OKI H Solahuddin Djakfar menambahkan, pemerintah harus pekah terhadap kejadian yang ada. “Saya sudah hubungi pihak BPBD mereka belum mengetahui kejadian tersebut padahal sudah hampir sepekan,”terangnya.
Dirinya berharap pemerintah segera memberikan perhatian kepada para korban banjir tersebut dengan menerjunkan langsung tim kelapangan guna mengetahui kondisi saat ini. ” Kita berharap segera ada tindakan dari pemerintah,”tutupnya. (Romi Maradona)
