pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Bangka Belitung

Sumur Wakaf Mushola Ar-Raudhah Permudah Akses Air Bersih untuk Jamaah

150
×

Sumur Wakaf Mushola Ar-Raudhah Permudah Akses Air Bersih untuk Jamaah

Sebarkan artikel ini
pemkab muba

MUNTOK – Mushola Ar-Raudhah merupakan satu-satunya tempat beribadah untuk ratusan umat muslim yang tinggal di Dusun IV Pait Jaya, Desa Belo Laut, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Mushola tersebut merupakan pusat syiar agama yang setiap harinya digunakan oleh masyarakat untuk sholat dan melakukan kajian serta tempat belajar mengaji untuk anak-anak di Dusun ini.

Banyaknya aktivitas yang dilakukan di Mushola tersebut terkadang terhambat karena Mushola belum memiliki sumber air bersih sendiri dan masih mengandalkan sumber air dari salah satu rumah warga yang berada dekat mushola.

Setiap musim kemarau tiba, jamaah mushola dan masyarakat Dusun IV Pait Jaya mengalami kesulitan air bersih. Mereka harus berjalan kaki dengan membawa baju kotor dan derigen untuk mengambil air di aliran air yang harus ditempuh hampir setengah jam perjalanan.

Global Wakaf–ACT pun merespon dengan membantu pembangunan Sumur Wakaf beserta sanitasi di Mushola Ar-Raudhah. Sumur Wakaf yang berasal dari sumur cincin salah satu warga yang telah bersedia mewakafkan sumur pribadinya untuk mushola ini telah rampung pembangunannya.

“Kami dari masyarakat Dusun IV Pait Jaya mengucapkan terima kasih kepada para pewakif yang telah mewakafkan sebagian rezekinya untuk membantu pembangunan sumur wakaf mushola kami. Sumur ini sangat membantu kami mendapatkan air bersih untuk beribadah dan memenuhi kebutuhan air selama musim kemarau,” ucap Ibu Esih Sukarsih, salah satu pengurus Mushola Ar-Raudhah.

Sementara itu, Program ACT Bangka, Taufik Qurrahman, menjelaskan bahwa pembangunan sumur wakaf mushola dan fasilitas sanitasi tersebut rampung setelah kurang lebih satu tahun berikhtiar untuk mendapatkan sumber air yang memadai.

“Menghadirkan Sumur Wakaf Mushola Ar-Raudhah merupakan sebuah ikhtiar yang luar biasa dari masyarakat dan tim dilapangan. Setelah berikhtiar berkali-kali mencari sumber air, karena memang struktur tanah yang berbatu sangat sulit sekali mencari titik mata air disini. Bahkan sampai berkali-kali mata bor yang digunakan untuk menggali rusak karena kerasnya bebatuan. Alhamdulillah, setelah bermusyawarah dengan masyarakat, Sumur Wakaf ini bisa rampung dengan menggunakan sumber air dari wakaf sumur milik masyarakat,” tutup Taufik. (Jepi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *