pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Musi Banyuasin

Sulap Semak Jadi Wisata, Rainbow Garden Lalan Ramai Pengunjung

62
×

Sulap Semak Jadi Wisata, Rainbow Garden Lalan Ramai Pengunjung

Sebarkan artikel ini
Muba
pemkab muba

MUBA |

Muba, Desa Karang Tirta (P2) merupakan salah satu daerah di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin yang mayoritas penduduknya bermata pencarian dengan bertani dan berkebun.

Dari sisi pariwisata, cenderung terbatas karena tiadanya panorama alam yang tersajikan. Namun, karena keterbatasan wisata inilah sehingga masyarakat mencari cara agar kawasan tersebut bisa dikunjungi orang untuk berwisata. Setelah sebelumnya ada Danau Kodok, menjelang perayaan kemerdekaan 74 tahun Indonesia Merdeka, kini muncul lagi satu objek wisata baru yang jadi andalan warga di Kecamatan Lalan, Rainbow Garden namanya yang dikelola mas prayet namanya ungkap Kadin Kominfo Musi Banyuasin Herryandi Sinulingga.AP

Mas Prayet, salah seorang warga Desa Karang Tirta mencoba menyulap areal lahan telantar untuk dijadikan objek wisata. Awalnya, banyak pihak yang merasa pesimis karena dirasa tidak mungkin semak belukar penuh rumput dijadikan objek yang bisa bermanfaat dan dikunjungi oleh orang banyak.

Namun atas kerja kerasnya dengan dukungan anak-anak dan istri, akhirnya lahir satu objek wisata baru di daerah Lalan. Objek yang tergolong dalam wisata buatan ini dibangun di atas lahan yang sepi bekas semak kebun karet dengan mengandalkan suguhan spot-spot foto yang Instagramable.

Memang, objek wisata yang diberi nama Rainbow Garden ini, belum rampung 100 persen. Namun, dipastikan akan menjadi alternatif objek wisata di daerah pemekaran Kecamatan Bayung Lencir ini. “Sekarang baru rampung sekitar 60 persen, bertahap akan kita selesaikan. Rainbow ini ide dari anak saya, kebetulan pada awalnya modal cat seadanya jadi dibikin saja belang-belang. Seperti pelangi, kata anak saya. Akhirnya, jadilah Rainbow Garden atau Kebun Pelangi,” kata Mas Prayet.

Menurut Mas Prayet, dibangunnya objek wisata Instagramable ini terinspirasi dari beberapa objek wisata yang ada di pulau Jawa dan Lubuk Linggau. “Awalnya saya tanam bunga Celosia namun gagal, bunga-bunga itu kering dan mati. Namun, saya tak putus asa, sekarang saya coba lagi meskipun dengan dana terbatas,” sebutnya.

Bermodalkan batang bambu dan kayu-kayu bekas dari hutan, tercipta satu lagi destinasi wisata di Kecamatan Lalan. Upaya ini patut diacungi jempol lantaran berani berinovasi di tengah keterbatasan.

Ditambahkan Mas Prayet, untuk memajukan destinasi wisata di Desa Karang Tirta ini, diharapkan dukungan dari masyarakat, serta pemerintah karena masih banyak aspek yang harus dibenahi. “Kami mencoba mencari donatur karena tidak mungkin hanya mengandalkan dana pribadi saja dan kami juga berharap, infrastuktur pendukung wisata dapat dibenahi sehingga objek wisata yang kami gagas bisa maju,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas PMD Muba Ricard Cahyadi AP, Msi menjelaskan bahwa Melalui kerja sama dengan pemerintah desa lewat BUMDES dengan keterbatasan anggaran yang di miliki secara pribadi  bisa di lakukan lewat dana desa yang di berikan setiap tahun ke desa guna membuka lapangan pekerjaan demi perkembangan desa.

“Salah satu contoh, yg dilakukan oleh Mas Payet, ini merupakan suatu inovasi yg memang diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten dan Pusat serta Desa agar Desa tersebut bangkit dan menjadi Desa Mandiri yang bisa dan mampu menganggali potensi Desa yang berinovasi dalam  mengelola dana desa yang ada, dan nanti akan kita dorong melalui Dana Desa atau Bumdes melalui musyawarah desa sehingga menghasilkan PAD Desa melalui Pemerintah Desa”, ungkapnya. (Endang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *