pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Bangka Belitung

Siapa yang Masih Meragukan Spanyol?

24
×

Siapa yang Masih Meragukan Spanyol?

Sebarkan artikel ini
spanyol
pemkab muba
Siapa yang Masih Meragukan Spanyol?
Spanyol berhasil memupus keraguan dengan dua kemenangan di awal turnamen. (REUTERS/Yves Herman)

JAKARTA I Datang dengan status juara bertahan, kualitas Spanyol dipertanyakan lantaran kegagalan di Piala Dunia 2014. Namun kemenangan di dua laga awal sukses membungkam keraguan tersebut.

Tim Matador langsung menggebrak panggung Piala Eropa dengan meraih kemenangan di dua laga awal babak penyisihan grup. Spanyol sukses mengalahkan Republik Ceko dengan skor 1-0, dan menggilas Turki 3-0 di pertandingan pekan lalu.

Enam poin pun dikantongi skuat asuhan Vicente Del Bosque atas hasil positif itu. Tak ayal, mereka juga langsung mendapat tempat di babak 16 besar Piala Eropa 2016.

Tak hanya tiket ke babak 16 besar, pujian juga dituai para pemain Spanyol atas raihan mereka.

Alvaro Morata disebut sukses menunjukkan kualitas sebagai penyerang murni karena dua gol sudah ia lesakkan sampai saat ini. David Silva juga mendapat sorotan karena umpan-umpan silangnya selalu membahayakan musuh Tim Matador.

Di lapangan tengah, trio Andres Iniesta-Sergio Busquets-Cesc Fabregas mendulang pujian karena terbukti konsisten mengalirkan bola secara efektif. Walau sudah jarang menampilkan permainan bergaya tiki-taka, namun trio lapangan tengah Spanyol masih kerap menyulitkan lawan-lawannya dengan variasi serangan yang mereka miliki.

Kekuatan besar Spanyol tidak berhenti sampai di sektor tengah saja. Di lini belakang, Tim Matador memiliki segenap pemain bertahan dan kiper yang mampu membendung serangan-serangan berbahaya lawan.

Berperan sebagai bek tengah, duet Sergio Ramos dan Gerard Pique terbukti efektif menangkal gerakan para penyerang lawan. Walau bermain di dua klub yang memiliki sejarah perseteruan panjang, namun Ramos dan Pique terlihat akur selama membela timnas-nya.

Dengan postur setinggi 183 dan 192 centimeter, Pique dan Ramos juga kerap menjadi tembok kokoh dalam menghadapi aliran bola atas dari lawan. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai bek yang tangguh yang sulit dilewati penyerang lawan.

Sisi kanan dan kiri lini pertahanan Spanyol juga dijaga para pemain veteran yang tak kalah hebat dengan Ramos serta Pique. Para penjaga itu adalah Juanfran dan Jordi Alba.

Juanfran, pemain finalis Liga Champions 2015/2016 Atletico Madrid, membuktikan dirinya layak mendapat posisi di skuat utama timnas Spanyol pada Piala Eropa tahun ini. Bersama Jordi Alba dari Barcelona, mereka sukses membuat Spanyol juga tak mudah ditembus dari sisi sayap.

Juanfran dan Alba juga berbahaya kala Spanyol sedang menyusun serangan. Kedua pemain itu kerap membantu naik untuk mendukung aliran bola. Bahkan, tak jarang mereka bergantian posisi dengan Silva dan Nolito yang berperan sebagai penyerang sayap di Spanyol.

Ketika serangan dilancarkan, hampir seluruh penggawa Spanyol dapat masuk ke lini pertahanan lawan. Namun, mereka juga kompak turun ke daerah pertahanan kala lawan menyerang.

Kesatuan gerak antar lini di timnas Spanyol menjadi kunci utama kekuatan mereka.

Andaikata lawan mampu menembus pertahanan Spanyol pun, David De Gea masih berdiri menjadi benteng terakhir pertahanan Spanyol.

Kiper Manchester United itu dikenal mampu menghentikan laju bola tanpa ragu. Ia juga memiliki refleks bagus untuk menghalau laju bola ke arah gawang.

Dengan segenap catatan positif itu, wajar jika akhirnya Spanyol kembali diunggulkan mengangkat trofi Piala Eropa 2016.

Menarik untuk melihat pembuktian Del Bosque untuk membawa kembali Piala Eropa ke tanah Spanyol tiga kali secara berturut-turut, sekaligus sebagai penebusan dosa atas kegagalan di Piala Dunia 2014 lalu. (CNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *