PALEMBANG I Sriwijaya FC (SFC) belum mendapatkan lisensi dari induk organisasi sepakbola Asia atau Konfederasi Sepak Bola Asia (Asian Football Confederation).
Hingga Oktober 2018 ini, sudah ada 10 kontestan Liga 1 yang telah mendapatkan lisensi AFC tersebut setelah mengirimkan dokumen ke AFC CLAS (Club Licensing Administration System).
Hasilnya, hanya Persib, Persija, dan Arema yang meraih lisensi klub profesional AFC tanpa catatan, karena memenuhi semua aspek yang ditentukan. Kemudian ada Bali United, Bhayangkara FC, Borneo FC, dan Persipura Jayapura yang telah memenuhi 33 kriteria A, tapi belum dengan kriteria B. Sementara PSM Makassar, Madura United, dan Barito Putera, memperoleh lisensi setelah mengajukan banding.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Perusahaan PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid mengakui, kalau tim yang berjuluk Laskar Wong Kito ini sama sekali belum mendapatkan lisensi dari AFC.
“Iya benar, permasalahannya satu dari aspek itu belum ada yang beberapa yang belum terpenuhi, misalnya Direktur Teknik harus berlisensi, sedangkan kita belum ada,” ujarnya, Selasa (30/10).
Faisal menerangkan, sebenarnya tidak ada masalah dengan pemberian lisensi AFC tersebut. Karena lisensi itu selalu dilaksanakan tiap tahun. Hanya saja, jika SFC pada musim ini menjadi juara liga, maka SFC tidak bisa mengikuti kompetisi resmi yang dilaksanakan AFC.
“Kalau sekarangkan bagaimana mau juara. Tapi, manajemen juga sekarang sedang fokus pembenahan internal. Kita juga sudah menyampaikan semua yang diminta oleh Liga, hanya saja memang ada beberapa poin yang belum terpenuhi, antara lain ya itu tadi. Bahwa harus ada CEO (direktur pelaksana), harus ada direktur teknik yang berlisensi. Infrastruktur tidak ada masalah,” terangnya.
Lima aspek yang menjadi penilaian AFC tersebut, yakni legalitas, finansial, personel dan administrasi, infrastruktur, serta sporting (pembinaan usia muda).
Sumber : fornews.co
