Kegiatan tadi, terselenggara atas inisiatif dari Yayasan Intan Maharani Palembang bekerja sama dengan LSM Sahabat Pelagi OKI, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS OKI, aparat Desa Awal Terusan dan unsur terkait.
Pantauan dilapangan puluhan waria tersebut sangat Antusias merias para modelnya secara profesional, dengan bermacam-macam kreatifitas dan skil yang dimilikinya masing-masing, dalam perlombaan tersebut busana tidak terlalu diperhitungkan dalam penilaian, tetapi harus terdapat kesesuaian dan keserasian antara tatarias wajah, busana dengan hijab.
Jemari dan lenggokan tangan sang waria, ketika meriasi seorang model wanita dihadapannya. Semakin ditertawai dengan ditepuki tangan oleh warga yang menonton, tingkah dan prilaku waria tadi semakin menjadi, bak wanita tulen. Sekali-kali, waria tadi bersorak dan suara kewanitaan sehingga membuat penonton terpukau.
Kepala Desa Awal Terusan Kecamatan SP padang Alamsyah Fajeri mengatakan, pemerintah desa dalam hal ini sangat mendukung kegiatan yang positif ini, karena di Desa Awal Terusan merupakan salah satu titik tertinggi transgender di OKI.
“Sampai saat ini komunitas waria di SP Padang sudah diterima di tengah masyarakat, bahkan komunitas ini sudah berkontribusi terhadap masyarakat, terutama dibidang tatarias,” kata Alamsyah.
Ketika ditanya mengenai janda, Alamsyah hanya tersenyum. Karena di wilayah SP Padang juga terkenal banyak jandanya. “Kalau janda dimana-mana ada, memang di SP Padang banyak jandanya,” ujarnya seraya tersenyum.
Koordinator Yayasan Intan Maharani Palembang Padila mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mempererat sialturahmi antar waria, nanti dari pemenang lomba yang diadakan ini akan diikutkan dalam lomba kreasi jilbab di tingkat provinsi. “Kegiatan ini juga sekaligus sosialisasi kepada para waria untuk mengantisipasi HIV/AIDS, karena kehidupan mereka dekat dengan HIV/AIDS,” kata Padila.
Direktur LSM Sahabat Pelangi OKI Amrina Rosyada menyebutkan, lomba tatarias ini sesuai dengan permintaan rekan-rekan dari komunitas transgender di SP Padang. “Dengan kegiatan ini, akan terlihat bahwa komunitas ini juga mempunyai skil dalam tatarias, ini merupakan bakat yang harus dikembangkan, pemenang dari lomba ini nanti akan diikut sertakan pada lomba ditingkat provinsi Sumsel,” tutur Amrina.
Selain lomba tata rias, para waria bisa langsung mengikuti Tes HIV dengan petugas dari KPA. “ Hasil tes HIV ini dirahasiakan, yang tahu hanyalah pribadi yang bersangkutan dan petugas dari KPA,” tandas Amrina.(Romi Maradona)