Musi Banyuasin

Program Budidaya Talas di Empat Lawang Gagal Total

150
ubi-talas
Ilustrasi : Google Images

EMPAT LAWANG I Program budidaya talas Bantaeng yang digalakkan Pemkab Empat Lawang mengalami kegagalan. Pasalnya dari 10 kecamatan yang di uji coba budidaya talas hanya satu kecamatan yang bisa dipanen, sementara di kecamatan lainnya mengalami gagal panen.

Kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Empat Lawang, Fadilah Marik tak menapik hal tersebut. Dijelaskannya, program budidaya talas banyak gagal karena sering diserang hama babi. Jumlah hama babi di wilayah Empat Lawang masih cukup banyak.

 “Ubi talas yang masih kecil saja langsung di makan babi, apalagi yang besar. Belum dipanen sudah habis dimakan babi. Hama babi memang musuh besar bagi petani talas, setiap malam pasti muncul babi,” ujarnya.

 Selain hama babi, faktor lainnya yakni kemarau panjang di 2015 lalu sehingga membuat tanaman talas banyak mati.

“Petani juga malas menyiram saat musim kemarau, jadi talas banyak mati. Talas ini sangat rentan dengan cuaca panas sehingga harus rajin disiram,” katanya.

Daerah yang berhasil atau talasnya bisa panen, lanjut Fadillah, hanya di wilayah Kecamatan Lintang Kanan. Itupun, petaninya menanam talas di dekat pekarangan rumah mereka masing-masing sehingga mudah diawasi dan jauh dari hama babi.

“Hanya Lintang Kanan yang panen, di Kecamatan Saling dan lainnya gagal karena banyak rusak dimakan babi. Hasil panen ini tidak dijual tapi dibibitkan lagi sehingga bisa kita tanam lagi,” kata Fadillah.

Mengenai pemasaran, pihaknya belum bisa menjual hasil talas. Sebab jumlah talas Empat Lawang masih sedikit dan kalah dengan talas yang ada di Bandung.

“Tahun depan program talas ini belum tahu, apakah akan dilanjutkan atau tidak,” pungkasnya. (Ridi)

Exit mobile version