PALEMBANG I Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang kian mantap untuk meneruskan proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang berlokasi di TPA 2 Sukawinatan. Proyek yang digadang-gadang akan membuka peluang investasi di kota Palembang setidak-tidaknya senilai 1,5 Triliun ini akan mampu menambah pasokan listrik sampai 20 Mega Watt (MW).
Walikota Palembang, Harnojoyo melalui kabag Humas dan Protokol Akhmad Mustain mengatakan, pihaknya sudah memenuhi undangan Jepang Environment Saintation Centre terkait dengan studi kelayakan PLTSa di Palembang. “Lembaga tersebut merupakan lembaga publik dibawah afiliasi dengan kementrian lingkungan hidup Jepang. Kita lakukan MoU ini setidak-tidaknya bisa mendapatkan dokumen perencanaan pengelolaan sampah ke depannya seperti apa,” ungkapnya Rabu (3/8).
Pihaknya meyakini besaran daya yang ditargetkan 20 MW tersebut dapat didukung lewat pasokan sampah di TPA sukawinatan. Apalagi dengan potensi sampah yang mencapai 1.200 ton perhari. “Kita harap dengan adanya budidaya sampah melalui PLTSa, juga dapat meminimalisir volume sampah di kota Palembang yang kian meningkat,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan Kota Palembang, Agung Nugroho, mengatakan, adanya PLTSa di Sukawinatan itu sangat membantu dalam upaya pemanfaatan tumpukan sampah yang masuk di TPA tersebut. Pembangkit yang direncanakan mampu hasilkan listrik berkekuatan 20 KW diharapkan dapat mengaliri listrik ke masyarakat dan pelaku usaha di wilayah tersebut.
Dikatakannya, sampah yang dihasilkan dari rumah tangga di Kota Palembang memang cukup tinggi, hal ini yang menjadi parameter jika nantinya produksi biogas yang dihasilkan oleh sampah juga tinggi.
Diketahui, Operasional PLTSa ini berkapasitas mengolah sampah yang dimiliki TPA Sukawinatan berkisar 500-700 ton perhari atau menghasilkan sampah dengan proses pengelolaan Sanitasi Landfill sekitar 500 Kw listrik. (Sonny)