pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Petani OKI yang Gagal Panen Dicover Asuransi

66
×

Petani OKI yang Gagal Panen Dicover Asuransi

Sebarkan artikel ini
pemkab muba pemkab muba

KAYUAGUNG I Bupati OKI H Iskandar, SE menyatakan tanaman padi yang dinyatakan gagal panen lantaran terendam air hujan yang terus mengguyur OKI diklaim telah dicover asuransi. Secara teknis, untuk besaran asuransi yang diterima petani, termasuk luasan lahan terendam air berada di Dinas Pertanian OKI.

“Kami akui sejak beberapa pekan terakhir ini intensitas hujan semakin tinggi. Dampaknya banyak tanaman padi terendam air. Petani jangan khawatir, karena soal gagal panen telah dicover asuransi,” ucap Bupati OKI H Iskandar, SE, Kamis (24/11).

Bupati berharap dengan adanya asuransi ini dapat membantu meringankan beban petani yang tanaman padinya terendam air.

Kepala Dinas Pertanian OKI H Syarifudin, SP. MSi menegaskan tanaman padi, jagung dan kedele serta ubi kayu yang terendam air sudah terjadi sejak September lalu dengan luasan 6.765,5 hektar. Dari luasan itu, sekitar 4.924 hektar padi terendam dengan rincian tanaman mengalami puso seluas 321,5 hektar berada di Kecamatan Cengal 115 hektar, di Kecamatan Pampangan 74 hektar dan di Kecamatan Sungai Menang 132,5 hektar.

“Ini semua laporan dari kelompok tani yang masuk ke Dinas Pertanian,” tuturnya.

Sedangkan untuk tanaman jagung yang terendam seluas 1.144 hektar dengan rincian yang mengalami puso 587 hektar. Rinciannya di Kecamata Lempuing 270 hektar, Kecamatan Lempuing Jaya 285 hektar, Kecamatan Jejawi 2 hektar dan Sungai Menang 30 hektar.

Begitupun tanaman kedele terendam 624 hektar dengan asumsi tanaman kedele yang alami puso berada di Kecamatan Sungai Menang 500 hektar. Sementara tanaman ubi kayu terendam berada di Kecamatan Mesuji seluas 73 hektar.

“Sebagian pertanaman padi yang puso ini ikut program asuransi diantaranya Kecamatan Pampangan dan saat ini sedang proses klaim,” jelasnya.

Disamping itu pula, pihaknya juga menyediakan bantuan benih padi yang bersumber dari APBD untuk pertanaman musim tanam (MT) April-September (Asep) 2017 bagi petani padi yang mengalami puso dan tidak ikut asuransi. Ini semua sesuai dengan instruksi Bupati OKI H Iskandar, SE.

Untuk komoditi jagung serta kedele, masih kata dia, pihaknya memperjuangkan bantuan benih dari APBN.

Sampai saat ini, pihaknya mengklaim terus menyosialisasikan program asuransi padi dengan maksud agar petani mau ikut program ini. Skemanya pun cukup mengguntungkan, dimana petani harus membayar premi sebesar Rp180.000 per hektar.

“Petani yang ikut asuransi sangat diuntungkan. Sebab, pemerintah saat ini memberikan subsidi premi sekitar 80% dan sisanya 20% dibayar petani atau sebesar Rp36.000 setiap hektar. Nilai pertanggungan yang dibayarkan capai Rp6juta per hektar. Klaim ini dapat direalisasikan jika kerusakan tanaman >75% dengan total hamparan yang rusak >75%,” ucapnya.(Romi Maradona)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *