PALEMBANG – Pembangunan berkelanjutan yang tengah fokus dilakukan Pemprov Sumsel, termasuk Kota Palembang menjadi lirikan pemerintah pusat dan pemerintah negara tetangga yakni Australia.
Dimana Kota Palembang sendiri menjadi pilot project pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
Saat melakukan ground breaking pembangunan IPAL yang terletak di Jalan Dr Sutami Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang, Rabu (4/11/2020), Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya menyebut, Pemprov Sumsel berkomitmen tidak akan tinggal diam hingga pembangunan IPAL tersebut selesai dikerjakan.
“Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mendukung. Pembangunan IPAL ini tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Palembang,” kata Mawardi.
Menurutnya, keberadaan IPAL itu sendiri nantinya juga bermanfaat sebagai bahan baku air untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Air bersih ini memang sangat penting. IPAL ini dapat menunjang berkurangnya pencemaran air di sungai Musi yang selama ini dimanfaatkan sebagai air baku PDAM,” terangnya.
Tidak hanya itu, dia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR dan pemerintah Australia yang telah menunjuk Kota Palembang sebagai pilot project pembangunan IPAL.
“Kami ucapkan terima kasih juga kepada pemerintah Australia yang telah memberikam hibah untuk pembangunan ini,” ucapnya.
Dengan pembangunan ini, dia berharap dapat memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.
“Ini dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat. Saya harap instalasinya dapat tersambung ke rumah tangga seiring dengan pembangunan ini dan dapat dibangun juga di Kabupaten atau kota lainnya di Sumsel ini,” paparnya.
Walikota Palembang, Harnojoyo mengemukakan, Kota Palembang merupakan kota di Indonesia yang saat ini diberikan hibah oleh pemerintah Australia. Dimana bantuan itu merupakan hasil kerjasama Indonesia Australia untuk infrastruktur.
“Sanitasi di Palembang ini sudah sekitar 70 persen, namun baru 30 persen masyarakat memiliki sanitasi yang layak. Pembangunan IPAL ini sebagai upaya kita meningkatkan sumber air bersih di Palembang,” tuturnya.
Dikatakan Harno, dana pembangunan IPAL sendiri akan diambil dari dana hibah pemerintah Australia, APBN, APBD provinsi, dan APBD kota.
“Dana tersebut akan dibagi sesuai komposisi,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri PUPR yang diwakili oleh Dirjen Cipta Karya Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan, terpilihnya Palembang sebagai pilot project pembangunan IPAL setelah sebelumnya pemerintah pusat melihat pesatnya pembangunan di Sumsel saat ini.
Terlebih akses sanitasi di Palembang sendiri sudah mencapai angka 70 persen.
“Angka itu paling tinggi dari daerah lain di Indonesia ini sehingga dinilai Palembang lebih siap dilakukan pembangunan itu,” kata Danis.
Termasuk juga ketersediaan air bersih. Dimana akses air bersih di Palembang melampaui rata-rata air bersih nasional.
“Akses air bersih di Palembang sudah 84 persen, itu jauh diatas nasional yang hanya 74 persen,” bebernya.
Menurutnya, pemerintah sangat konsen dengan akses air bersih ini sehingga pembangunan IPAL itu juga nantinya akan diterapkan di sejumlah daerah lainnya.
“Palembang ini kota besar, jadi sanitasinya harus terpadu. Selain itu, Jakarta juga akan disiapkan hal serupa dan menyusul juga daerah lainnya di Sumatera dan Kalimantan,” pungkasnya. (Ade)