pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Ekonomi & Bisnis

Pertamina Raup Laba Rp 815,1 Miliar dari Energi Terbarukan

67
×

Pertamina Raup Laba Rp 815,1 Miliar dari Energi Terbarukan

Sebarkan artikel ini
pertamina-stok-lpg-dan-bbm
pemkab muba

JAKARTA – Pertamina New Renewable Energy (NRE), unit usaha energi baru terbarukan PT Pertamina (Persero) mengantongi pendapatan sebesar US$181 juta pada semester I 2021. Dari sana, perseroan mencatat laba US$57 juta setara Rp815,1 miliar (kurs Rp14.300).

Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro menyebut pendapatan dari bisnis energi bersih mencapai 101 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada periode yang sama.

EBITDA juga melampaui target, yakni 117 persen dari RKAP. Adapun laba bersih dibukukan sebesar 152 persen terhadap RKAP Semester I 2021.

“Kami selalu berupaya mengedepankan operational excellence untuk mencapai target yang ditentukan karena kami juga bercita-cita untuk mendukung pemerintah mewujudkan transisi energi di Indonesia,” ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (4/8).

Pertamina NRE juga mencatatkan kinerja operasi positif dengan memproduksi listrik sebesar 2.273 gigawatt hour (GWh).

Pada 2030 mendatang, Pertamina menargetkan energi baru terbarukan sebesar 17 persen dalam portofolio bisnisnya.

Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang mencapai 10 gigawatt yang terdiri dari 6 gigawatt berbahan bakar gas, tiga gigawatt energi baru terbarukan, dan satu gigawatt energi baru terbarukan pada 2026 mendatang.

Kini, kapasitas terpasang energi panas bumi telah mencapai 672 megawatt yang ditargetkan meningkat menjadi 1,1 gigawatt dalam 5 tahun mendatang.

Dannif mengaku melakukan langkah kolaborasi dengan mitra strategi terkhusus pengembangan energi baru terbarukan, seperti hidrogen dan penyimpan karbon (CCUS) karena teknologinya masih relatif baru.

Ia menambahkan bahwa transisi energi yang dilakukan secara agresif oleh Pertamina ditargetkan untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Pertamina sebesar 30 persen dan mendukung emisi GRK nasional sebesar 29 persen pada 2030.

“Saat ini, kami sedang mengembangkan blue hydrogen dan green hydrogen. Kami yakin hidrogen adalah energi masa depan dan kami berharap akan mencapai harga yang kompetitif seiring dengan berkembangnya teknologi,” ungkap Dannif. (Net)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *