pemkab muba pemkab muba
Pemprov Sumsel

Percepatan Penanganan Covid-19 di Banyuasin Tetap Jadi Prioritas

114
×

Percepatan Penanganan Covid-19 di Banyuasin Tetap Jadi Prioritas

Sebarkan artikel ini
htrssjr
pemkab muba pemkab muba

PANGKALAN BALAI I Pemerintah Kabupaten Banyuasin sangat mendukung percepatan penanganan covid 19 di Bumi Sedulang Setudung, bahkan dengan tegas Bupati Banyuasin H.Askolani menyatakan bahwa penanganan covid termasuk dampak serta pemulihan ekonomi tetap menjadi prioritas.

” Kabupaten Banyuasin sangat mendukung percepatan penanganan COVID-19, bahkan upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19 terus dimaksimalkan Pemkab Banyuasin bersama Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19, “kata Bupati Askolani didampingi Wakil Bupati H Slamet, Dandim 0430 Banyuasin , Letkol Arh Alpian Amran, Kapolres AKBP Danny Sianipar dan Kajari M Jefri setelah mengikuti video conference (Vidcon) pada Rapat Koordinasi Dan Pengarahan Panglima TNI Dan KAPOLRI Kepada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan di ruang Auditorium Pemkab Banyuasin, Jum’at (24/7/2020).

Sebelumnya, Bupati Askolani bersama FKPD menyerahkan sembako dalam Gerakan Bhakti Sosial Serentak TNI Polri dan Pemkab Banyuasin dalam rangka kunjungan Panglima TNI dan Irwasum Polri di Provinsi Sumatera Selatan.

Diterangkan Askolani, langka pendisplinan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dalam upaya pencegahan covid 19 terus dilakukan. Karena pada dasarnya, disiplin protokol kesehatan ini yang bisa menyelamatkan kita semua dari wabah tersebut.

” Kita harus bersatu disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan jika keluar rumah gunakan masker, jaga jarak minimal 1 meter, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mari kita hidup dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Dengan cara inilah pencegahan dan penanganan wabah COVID-19 bisa berhasil,”tegasnya.

Menurut Askolani, Kasus terkonfirmasi covid di Kabupaten Banyuasin per 23 Juli 2020 berjumlah 238 orang, sembuh 128 orang, ODP 128 orang dan yang dirawat 88 orang. Ini bagus, artinya tim gugus bekerja baik.

” Angka kesembuhan kasus COVID yang semakin meningkat, bahkan jumlah pasien yang sembuh sudah melebihi jumlah kasus aktif yakni pasien yang dirawat dan isolasi mandiri, ” katanya.

Begitu juga Angka Rt (reproduksi efektif) Kabupaten Banyuasin sudah turun dibawah 1. Nilai Rt idealnya adalah di bawah 1. Apabila Rt di suatu wilayah masih di atas 1, itu artinya virus masih berpotensi menyebar ke beberapa orang dan berpotensi menyebabkan lonjakan kasus. Sebagai contoh, Rt = 2 berarti satu orang yang terinfeksi bisa menulari rata-rata dua orang lainnya.

Diterangkan Bupati Askolani, Jumlah pemeriksaan swab Kabupaten Banyuasin yang tinggi. Jumlah pemeriksaan swab merupakan salah satu indikator kinerja dalam pemutusan mata rantai COVID. Bupati menekankan, dalam pemutusan mata rantai penularan suatu penyakit dilakukan melalui pendekatan 3 T, yaitu: Tracing (pelacakan kasus) agresif, Testing (pemeriksaan swab) yang massif, dan Treatment (isolasi dan perawatan).

” Usaha dari Pemkab untuk mengupayakan fasilitas pelayanan bagi pasien konfirmasi COVID, ODP dan PDP yang mencukupi sudah sangat baik. Kita lihat dari Angka positivity yang relatif rendah 10 persen bila dibandingkan dengan angka Propinsi, atau bahkan dibandingkan dengan Kabupaten lain, “tegasnya.

Perlu diketahui, jumlah pemeriksaan Spesimen yang pihaknya lakukan meningkat melebihi 50 persen yakni 93 persen dan positif rate kurang dari 5 persen dari seluruh sampel yang di periksa. “Artinya kerja keras yang kita lakukan sudah sangat baik, dan perlu terus ditingkatkan dengan dibarengi meningkatnya kedisplinan masyarakat dalam mengikuti protokol kesehatan, ” jelasnya.

Askolani juga menegaskan bahwa pencegahan dan penanganan dampak covid dilakukan Pemkab Banyuasin bersama tim gugus secara baik dan terencanan. ” Semua kerja siang malam tanpa mengenal lelah, penyemprotan, pembagian masker, sosialisasi kepada masyarakat, posko, tenaga kesehatan, TNI, Polri semua kerja ini demi rakyat Banyuasin, “tegasnya.

Dijelaskan Askolani, imbas wabah Covid-19 mendera berbagai sektor tidak hanya kesehatan tetapi juga sektor perekonomian. Di situasi ini pemerintah Kabupaten Banyuasin dan pihak terkait terus berbuat untuk masyarakat.

” Anggaran yang sudah dirancang, dilakukan perubahan refucosing, dan kita bagi dalam tiga sektor yakni kesehatan dalam pencegahan dan penanganan korban covid, kemudian jaring pengaman sosial berupa BLT BB,BLT DD dan bantuan pangan, serta upaya pemulihan ekonomi, “katanya.

Dikatakan Askolani, bantuan sosial dampak covid 19 tahap ke 2 telah dikucurkan Pemkab Banyuasin, berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bantuan Bupati (BLT BB) kepada 22.952 KPM, BLT Dana Desa 43.014 KPM dan bantuan pangan 52.229 KPM. Sebelumnya Tahap 1 Miskin Baru (Misbar) 62.904 KPM dengan rincian BLT Dana Desa 38.075 KPM dan BLT BB 24.829 KPM.

“Total penerima bantuan sosial dari Pemkab Banyuasin berjumlah 118.195 KPM atau sekitar 80 persen lebih dari jumlah Kepala Keluarga yang tersebar di 21 Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin, ini luar biasa sekali, “tegasnya.

” Tujuannya agar perekonomian dan sektor lainnya di masyarakat dapat terserap baik dan merata sehingga tidak berpengaruh signifikan selama wabah pandemi Covid19 menimpa, “katanya lagi.

Apakah pembangunan di Banyuasin berhenti, lanjut Askolani tidak juga karena sejumlah sektor yang sudah dikerjakan tetap berjalan sebut saja pembangunan infrastruktur. ” Silahkan dilihat, pembangunan terus berjalan, “katanya.

Sementara itu Panglima TNI, Marsekal Hadi menjelaskan bahwa saat ini masih banyak ditemukan adanya penolakan dari masyarakat tentang penanganan Covid-19 yang salah satunya Rapid test/Swab masal dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

Maka menurutnya rapat ini untuk menegaskan strategi bapak Presiden dalam penanganan COVID-19 melalui intervensi berbasis kearifan lokal dalam penanganan COVID-19.

“Masyarakat ada yang beranggapan hal tersebut dapat menyengsarakan masyarakat serta menghambat kegiatan mereka. Maka dari itu, saya menegaskan kepada seluruh pimpinan daerah untuk mengajak para tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-sama mengedukasi dan melaksanakaan sosialisasi kepada masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan,” ucapnya.

Kapolri dalam hal ini diwakili Irwasum Polri Komjen Pol Drs Agung Budi Maryoto menyampaikan tujuan dilaksanakan Rakor dan Kunjungan ke Sumsel yaitu untuk mengecek perkembangan dan penanganan COVID-19 di Pemprov Sumsel, serta mengecek kondisi sosial masyarakat di Provinsi Sumsel.

“Jangan pernah bosan untuk terus memberi himbauan kepada masyarakat, untuk patuh mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat,”ujarnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa sampaikan kepada masyarakat bahwa negara akan selalu hadir dalam situasi apapun, terlebih dalam kondisi krisis seperti ini. Terus bangun komunikasi yang baik dan sampaikan data yang transparan. Lakukan kerja dengan ikhlas, yakinlah Tuhan yang Maha Esa akan membantu, dimana ada kesulitan disitu pasti ada jalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *