Berita Daerah

Penyerapan Dana APBN Belum Maksimal

232

INDERALAYA I Penyerapan dana pusat melalui bantuan sosial atas program pengembangan jaringan irigasi di Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Ogan Ilir dinilai belum maksimal. Pasalnya, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Ogan Ilir Noorman merasa khawatir terjadi masalah dikemudian hari.

banner 300x600

“Kabupaten Ogan Ilir ini mendapatkan dana pusat Rp800miliar untuk program cetak sawah. Tapi kenapa OI justru tidak memanfaatkan dana pusat itu. Padahal kabupaten lain berebut untuk mendapatkan dana pusat,”kata anggota DPRD Sumsel MA Gantana usai reses dapil OKI-OI di Pemkab OI, Kamis (28/4/2016).

Menurut dia, kepala dinas Pertanian Sumsel meminta dinas pertanian OI untuk memaksimalkan kerjasamanya lebih baik lagi dan mampu menjalankan kebijakan dan tugas dengan baik.

Keberadaan bantuan pusat itu, diupayakan dapat diambil manfaatnya. Dinas Pertanian OI harus lebih proaktif dalam melakukan penyeleksian terhadap kelompok tani yang akan mendapatkan bantuan.

“Jika kepala dinasnya saja takut-takut, bagaimana Kabupaten OI swasembada beras seperti dulu. Persepsi buruk itu merujuk pada ditangkapnya mantan kepala dinas peternakan dan perikanan OI Wawan Wiguna terkait soal cetak sawah bermasalah. Itu jangan dijadikan alasan. Jika kepala dinas tidak mampu, masih banyak pejabat di Palembang maupun Sumsel yang mau menduduki posisi itu,”ujarnya.

Untuk itu, pihaknya berharap agar dinas pertanian dapat memanfaatkan dana pusat dengan baik dan menjalankan tugas dengan benar tanpa ada rasa khawatir berlebihan kalau program yang dijalankan ini bermasalah dikemudian hari.

Sementara itu, Sekretaris Disperbutan OI Abdurahman menambahkan kalau Ogan Ilir mendapatkan program pengembngan jaringan irigasi sekitar 30.000 hektar. Namun dievaluasi pusat sehingga ditahun 2016 ini hanya mendapatkan jatah 15.000hektar.

“Kami kesulitan mencari daerah untuk merealisasikan program itu. Ya, tiap satu hektar mendapatkan Rp3juta dengan rincian antara lain Rp500.000 untuk pengelolaan tanah. Kami sudah sosialisasikan program ini ke kelompok tani. Saat ini masih menunggu penyeleksian berkas dari kelompok tani. Sedangkan pencairan lansgung ditransfer ke rekening kelompok petani,”tuturnya.

Menyikapi hal itu, Plt Bupati OI HM Ilyas Panji Alam menyatakan belum terserapnya dana busat di dinas pertanian itu lantaran adanya keragu-raguan kepala dinas takut program itu tidak direalisasikan.

“Kepala dinas takut program itu akan bermasalah nantinya. Jika bermasalah, maka kepala dinas yang bertanggung jawab. Kepala dinas berkeyakinan kalau program itu pasti akan bermasalah. Makanya dana pusat agak sedikit lamban penyerapannya,”tuturnya.

Dia mengilustrasikan seperti kasus cetak sawah yang menimpa mantan kepala dinas peternakan dan perikanan OI Wawan Wiguna. Kasus yang menjerat mantan kepala dinas itu menjadi dilema bagi kepala dinas pertanian OI. (ST)

Exit mobile version