MUSI RAWAS | Antrian panjang kendaraan pengangkut Tandan Buah Sawit (TBS) yang terjadi di Kabupaten Musi Rawas seolah sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Terkait persoalan tersebut salah satu perwakilan Manajemen PT. Selatan Agung Sejahtera (SAS) yang beralamatkan di Desa Petunang Kecamatan Tuah Negeri Anton Bactiar saat dihubungi Beritamusi.co.id, Senin (8/8/2022) menuturkan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya antrian panjang kendaraan pengangkut TBS yaitu karena adanya pembatasan penjualan CPO
Banyak faktor yang menyebabkan antrian panjang TBS masuk ke pabrik, salah satunya yaitu adanya pembatasan pengiriman minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), jelasnya
Menurut Anton antrian panjang kendaraan pengangkut TBS tidak hanya terjadi pada pabrik tempatnya bekerja saja akan tetapi hampir seluruh PKS yang ada di Musi Rawas mengalami hal yang sama.
Anton menuturkan, saat ini PT.SAS sudah melakukan upaya maksimal untuk menekan antrian panjang kendaraan pengangkut TBS, kapasitas produksi pabrik kami sehari bisa sampai 120 mobil. “Nah ini sudah kita maksimalkan namun karena sedikitnya permintaan CPO sehingga produksi kita juga tidak dapat maksimal,”katanya.
Dirinya memprediksi antrian panjang masih akan terjadi hingga akhir bulan Agustus nanti.
Jika tidak ada kebijakan dari pemerintah terkait penjualan CPO dimungkinan sampai di minggu kedua atau minggu ke empat bulan Agustus ini masih terjadi antrian mobil TBS, untuk itu dirinya berharap kepada kendaraan pengangkut TBS dapat memaklumi kondisi saat ini dan tetap sabar.
“Sedangkan Untuk harga beli TBS di PT.SAS Anton mengangku saat ini harga TBS masih stabil,”jekasnya.
“Pabrik kami masih menerima TBS dari petani mandiri dengan harga 1500/kg, saya rasa harga TBS tersebut ditengah permintaan CPO yang terbatas masih cukup baik,” Pungkasnya. (Musyanto)