KAYUAGUNG I Menanggapi adanya penandatangan MoU antara Kepolisian Republik Indonesia (RI) dengan Nahdlatul Ulama tentang Penanganan Konflik Sosial dan Ujaran Kebencian (Hate Speech) yang dilaksanakan di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya pada, Kamis (1/9/2016) lalu.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), telah bergerak cepat menyusuri keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ataupun aliran radikal lainnya.
Seperti diungkapkan KH.Syamsuddin Anur SAg MPd I, selaku ketua Tanfidziyah PCNU OKI didampingi oleh Ketua Surya, KH Nasiroedin Sirod saat acara rapat koordinasi yang dilaksanakan dirumah makan sederhana kota kayuagung, Selasa (6/9/2016).
Dikatakannya, Setelah kita telusuri diwilayah OKI keberadaan HTI ataupun Aliran radikal lainnya belum terdeteksi tetapi kita akan terus lakukan pemantauan dan tentunya bekerjasama dengan aparat hukum pemerintahan maupun masyarakat.
” Untuk wilayah OKI keberadaan HTI ataupun Aliran radikal lainnya belum terdeteksi dan terlihat,”tegasnya.
Ditegaskannya lagi, kenapa Nahdlatul Ulama bersikeras mendesak pihak kepolisian agar membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena ormas tersebut sudah jelas tidak mau menerima ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 karena mereka ingin mendirikan khilafah Islamiyah di Indonesia.
Oleh karena itu, HTI harus kita anggap musuh bersama sebab mereka anti-nation (nasionalis), anti-negara kebangsaan dan bermimpi ingin mendirikan khilafah seperti zaman Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Diluar konteks tersebut, KH Syamsuddin Anur SAG MPd I juga menyebutkan beberapa keberhasilan yang telah dicapai dibawah naungan PCNU OKI salah satunya dengan diraihnya piala emas oleh Muhammad Hanafi sebagai perwakilan pencak silat Pagar Nusa Kabupaten OKI dalam kompetisi pagar nusa tingkat nasional yang digelar pada tanggal 12 – 25 Agustus 2016 lalu ditaman mini Indonesia Jakarta (Romi Maradona)