Berita Daerah

Nomor Antrian di RSUD Kayuagung Dijual

238

Ogan Komering Ilir I Banyaknya pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk meraup keuntungan dengan cara menjual nomor antrian kepada pasien yang hendak berobat.

banner 300x600

Berdasarkan pantauan di ruang rawat jalan ada sekitar tiga sampai empat orang yang terlihat lalu lalang mendekati pasien yang ingin berobat dengan menawarkan nomor antrian kepada pasien yang baru datang.

Untuk mendapatkan nomor antrian lebih cepat, pasien ditawari untuk membeli sebesar Rp 10ribu. “Ini bu nomor antrian 86 kalu galak Rp10ribu bae mendaktu ibu ngambek antrian disitu sudah nomor 120 an lamo ibu antri,”ujar salah satu calo kepada pasien.

Yenti salah satu pasien saat dikonfirmasi di lokasi mengatakan, bahwa dirinya juga mendapat tawaran dari salah satu calo yang ingin menjual nomor antrian kepadanya. “Saat saya mengambil nomor antrian saya mendapat nomor 120 sedangkan yang di panggil baru nomor 80 dan calo itu menawarkan nomor antri 86 kepada saya dengan imbalan Rp 10ribu,” kata warga kayuagung ini, Senin (3/9/2018).

Yenti, mengaku heran mengapa ada praktek percaloan di rsud kayuagung ini karena warga yang datang belakangan, justru bisa mendapatkan nomor antrian lebih awal. “Inikan sangat merugikan pasien, udah jelas kok calonya terang-terangan kok dibiarkan saja,”ungkapnya kesal.

Yenti menduga praktik percaloan di RSUD kayuagung ini sudah berlangsung lama. “Saya berharap praktek semacam ini harus segera dihilangkan jangan sampai dibiarkan saja,”katanya.

Welly Tegalega, pemuda pemantau pembangunan OKI sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, masalah ini menambah catatan panjang kebobrokan RSUD Kayuagung. “ Saya sangat miris mendengar ini bagaimana mungkin nomor antrian pun bisa dijual oleh calo kemana para petugas RSUD tidak mungkin mereka tidak mengetahui,”tuturnya.

Bukan hanya itu kata Welly, dulu ada keluarga angkatnya yang kena luka tusuk bagian perut dan tangan hampir 2.5 jam pasien dikasih lnfus sedangkan luka tusuk tidak dikasih obat sehingga darah terus keluar.

“Pihak rsud bilang pasien harus di rujuk ke rumah sakit palembang. Nah selama 2.5 jam itu pasien diterlantarkan alasan menunggu konfirmasi dari rumah sakit palembang yang dituju, inikan managemennya seperti apa? Harus ada perbaikan bila perlu rombak lagi managemennya,”ungkap Welly.

Sementara itu, Agus Masnanto anggota DPRD OKI Komisi IV saat dikonfirmasi mengaku kaget prihal jual beli nomor antrian di RSUD Kayuagung.

Dirinya mengaku prihati dengan kondisi RSUD, ini membuktikan kalau pelayanan di RSUD ini kurang bagus. “ Harusnya tidak terjadi seperti itu managemen harus ditata dengan baik ini sama saja dengan pungli,”jelasnya.

Menurutnya, pihaknya akan mengkroscek lg kebenaran tersebut bila perlu pihaknya akan melakukan sidak dan ini akan menjadi dasar untuk memanggil pihak RSUD.(Romi)

Exit mobile version