pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Miris, 4 tahun Ibu dan Anak ini Hanya Makan Daun

174
×

Miris, 4 tahun Ibu dan Anak ini Hanya Makan Daun

Sebarkan artikel ini
Ibu dan Anak Makan Daun
pemkab muba
Miris, 4 tahun Ibu dan Anak ini Hanya Makan Daun
Warsih dan anaknya sedang memakan dedaunan. Fhoto : Ridichen

EMPAT LAWANG I Miris, ditengah gencarnya pembangunan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Empat Lawang. Namun, masih ada penduduk miskin yang selama hidupnya hanya memakan dedaunan di hutan. Adalah Warsih warga Desa Padang Ajang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang.

Sejak empat tahun silam Warsih dan anaknya tinggal dihutan dan selama itu pula mereka hanya mengonsumsi dedaunan untuk bertahan hidup.

Keduanya hanya bisa mencicipi nasi kalau ada warga yang kasihan dan memberikan mereka nasi, akan tetapi tidak setiap hari, hanya satu kali dalam sebulan. Untuk menyambung hidupnya dan sibuah hatinya mereka terpaksa memakan dedaunan.

Keduanya hidup serba kekurangan, bahkan mereka tidak memiliki alat-alat rumah tangga dan juga pakaian. Mereka hanya memiliki satu kuali yang biasanya digunakan untuk merebus daun seperti daun Ubi dan dedaunan lainnya.

“Sudah Empat tahun saya dan anak saya tinggal dihutan, untuk menyambung hidup selama ini saya hanya mengonsumsi dedaunan, karena kami tidak memiliki uang uang untuk membeli beras.” ujar Warsi berlinang air mata.

Warsi yang memiliki keterbelangan fisik ini mengatakan, hingga saat ini belum pernah merasakan adanya bantuan dari pihak pemerintah baik itu sembako, pakian atau lainnya. “Belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah, “terangnya.

Ketika dijumpai oleh para awak media ibu dan anaknya ini merasa takut, bahkan cara mereka makanpun seperti orang ketakutan dan tergesah-gesah.

Lesandi salah satu warga Tebinggi Tinggi mengatakan, bahwa warsih dan anaknya tersebut sudah lama tinggal di hutan. Mengingat mereka juga tidak memiliki keluarga di sini dan itupun mereka menumpang pondok warga.

“Ya mereka sudah lama tinggal dihutan dan biasanya mereka itu memakan dedaunan untuk menyambung hidup. Jika makan nasi itupun atas belas kasihan dari warga setempat, “ungkapnya.

Dia mengharapkan, adanya belas kasihan dari pemerintah untuk memberikan bantuan kepada mereka. “Pemerintah harus berperan penting untuk memberikan bantuan kepada warga yang miskin, “tuturnya. (Ridichen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *