PALEMBANG I Meski telah melakukan pembongkaran sendiri pada Minggu malam (1/5/2016), terhadap kios liar yang disewa dari Hj. Yeni, ternyata para pedagang masih enggan meninggalkan lokasi, yang berada di depan Pasar 16 Ilir Palembang tersebut.
Karena, menurut seorang pedagang yang menempati salah satu lapak, bernama Rahma, dirinya bersama pedagang tidak akan meninggalkan kios yang kini berubah jadi lapak, meskipun sebenarnya ia mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, untuk mengembalikan fungsi halaman pasar sebagai tempat parkir. “Jika kami pergi dari sini, kami harus berdagang kemana. Karena, kami belum mendapatkan tempat pengganti,” kata dia.
Ia berharap ada solusi yang tepat dari Pemerintah, dan diharapkan ada kebijakan juga untuk memberikan perpanjangan waktu hingga setelah lebaran. Apalagi, hampir semua pedagang sudah membayar iuran lapak kepada seseorang yang mengelola lapak tersebut hingga bulan Juni mendatang. “Kami mohon pertimbangkan nasib pedagang kecil. Kami siap mendukung apapun keinginan Pemerintah untuk menertibkan pasar. Setidaknya, perpanjangan waktu yang kami minta atas pertimbangan mendekati masa tahun ajaran baru anak sekolah dan bulan ramadan,” harapnya.
Tidak hanya Rahma, beberapa pedagang lain juga berharap ada kebijakan dari Pemerintah, untuk memberikan perpanjangan waktu, atas pertimbangan memasuki tahun ajaran baru anak sekolah dan lebaran.
Menurut para pedagang, tidak ingin berjualan di tempat lain. Mereka menyatakan masih tetap akan berjualan di tempat tersebut meski telah dibongkar. Apalagi bebernya, pedagang sudah membayar uang sewa kios, sebesar Rp 30 juta pertahun, yang di bayar per tiga bulan sekitar Rp7,5 juta. Artinya sudah di bayar sampai Juni. “Yang jelas kami semua tidak akan pergi, sebelum ada tempat yang layak. Karena, jika kami diletakkan diatas dan belakang Pasar, kami akan kehilangan pelanggan. Mana sebentar lagi mau lebaran dan anak masuk sekolah, gimana nasib kami,” terangnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, melalui PD Pasar Palembang Jaya, berkeinginan menertibkan kios liar di halaman depan Pasar 16 Ilir yang seharusnya dijadikan tempat parkir.
Sesuai instruksi Walikota, per tanggal 1 Mei, PD Pasar yang dipimpin Direktur Utama (Dirut) baru, Asnawi P Ratu, dipinta untuk menertibkan pasar, termasuk ke 23 kios liar yang berada di halaman depan pasar. Rencananya, Pasar 16 Ilir, akan dijadikan destinasi wisata malam layaknya wisata kota tua, dan akan menjadi salah satu destinasi pilihan wisatawan.
Sementara, PD Pasar sendiri berjanji, akan merelokasi ke 23 pedagang di kios liar tersebut, lantai atas gedung Pasar 16 Ilir.(Mahardika)