PALEMBANG I Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat pada April kota Palembang mengalami deflasi sebesar -0, 19 persen. Menurunnya sejumlah kebutuhan pokok dari makanan disinyalir sebagai faktor utamanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Yos Rudiansyah mengatakan, bahan makanan yang turut andil menyumbang deflasi di April, seperti bensin, cabai merah, dan beras.
“Dari perhitungannya andil deflasi dari kelompok bahan makanan ini yang terbesar, yakni -0, 41 persen atau yang terbesar dari yang lain, seperti perumahan, listrik dan bahan bakar yang berandil -0, 07 persen,” terangnya, Senin (2/5/2016).
Tidak berbeda jauh dengan Palembang, Lubuk Linggau yang juga merupakan kota indicator perhitungan inflasi di Sumsel juga mengalami deflasi yang malah lebih dalam, yakni -0, 75 persen. Dengan laju inflasi kumulatif per April 2016 -, 012 persen serta laju inflasi yoy 4, 63 persen. “Dari perhitungan statistic, angka deflasi di kota ini juga di sumbangsi oleh turunnya harga bahan makanan, seperti beras, cabai merah, bawang merah, dan telur ayam ras,” jelas Yos.
Maka dari hasil perhitungan inflasi kota Palembag dan Lubuk Linggau pada April Sumsel mengalami deflasi -0, 25 persen. Dari perhitungan inflasi di April di lihat dari data yang ada, maka inflasi menurut kelompok komponen di April, pengaruh terbesar dari komponen yang bergejelok.
Sementara terkait dengan Ramadhan dan lebaran pada awal Juni mendatang, Yos menilai harga akan tetap turun, jika stok, dan distribusi aman. Namun, dia juga tidak memungkiri, jika pada momen tersebut dengan adanya peningkatan permintaan harga akan cendrung naik.(Mahardika)