JAKARTA | Warga dunia maya tak senang dengan pemetaan yang dilakukan oleh Google melalui layanan Google Maps. Sebab, di peta digital tersebut, tidak ada nama Palestina di dalamnya.
Memang bila pengguna mengetikkan kata Palestina atau Palestine di kotak pencarian Google Maps, pengunjung akan diarahkan ke sebuah wilayah di Timur Tengah. Ada Kota Gaza, Yerusalem atau pun Ramallah termasuk fitur Street view dan Google Earth.
Akan tetapi agak janggal bila melakukan zoom out menggunakan fitur Google Earth. Google hanya mencantumkan nama Israel di peta digitalnya, tanpa memberikan informasi dimana letak negara Palestina.
Seperti ditelusuri CNNIndonesia.com, padahal bila dilihat lebih jauh pada daerah-daerah lain, Google memasang nama negara teritorial wilayah itu. Misal Yordania atau pun Suriah.
Pengakuan atas negara Palestina hingga saat ini masih menjadi polemik. Lebih dari 130 negara anggota PBB termasuk Indonesia mengakui kedaulatan Palestina. Namun di PBB sendiri, Palestina merupakan negara pengamat non-anggota, dan belum diterima sebagai anggota penuh.
Awal ketiadaan nama Palestina sendiri diketahui oleh sejumlah jurnalis Palestina. Mereka dalam sebuah postingan di forum mengatakan bahwa Google Maps menghilangkan negara itu sejak 25 Juli lalu.
“Ini merupakan bagian dari skema Israel untuk membangun namanya sebagai negara yang sah untuk generasi yang akan datang dan menghapuskan Palestina sama sekali,” tuding pernyataan itu, seperti dikutip dari Middle East Monitor.
“Langkah ini juga dirancang untuk memalsukan sejarah, geografi serta hak rakyat Palestina ke tanah air mereka, dan upaya untuk mengutak-atik memori Palestina. Negara Arab serta dunia gagal mencegahnya,” tulis lagi.
Muncul Petisi
Akibat apa yang dilakukan oleh Google tersebut, munculah petisi di Change.org yang berbunyi “Google Inc Put Palestine on Your Maps”. Petisi ini sudah ditandatangani oleh setidaknya 128 ribu lebih pendukung.
“This is an important issue, as Google Maps are now regarded as definitive by people around the world, including journalists, students and others carrying out research into the Israel-Palestine situation,” tulis petisi tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada komentar dari pihak Google mengenai masalah ini. (CNN Indonesia)