EMPAT LAWANG I Masyarakat Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan yang sudah memiliki jamban di rumahnya masing-masing baru sekitar 40 sampai 50 persen. Daerah yang belum banyak memiliki jamban didominasi daerah-daerah pelosok.
“Di daerah pelosok biasanya masih banyak warga yang belum memiliki jamban. Ditambah lagi kalau masyarakatnya kurang mampu, mereka lebih mementingkan kebutuhan ekonomi dulu baru kepentingan yang lain,” ujar Kapala Dinas Kesehatan (Dinkes), M Taufik melalui Kabid Pengendalian Masyarakat Kesehatan (PMK), Junaidi, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/2/2016).
Dijelaskannya, desa yang sudah 100 persen warganya memiliki jamban yakni di Desa Landur, Kecamatan Pendopo. Pihaknya saat ini hanya bisa membina dan mengajak warga untuk tidak melakukan buang air besar (BAB) sembarangan.
“Cetakan jamban sudah diserahkan ke Koramil dan di sana sudah hampir 100 unit cetakan,” ujarnya.
Selain itu pihaknya bersama pihak Koramil Tebing Tinggi, Camat, Konsultan Dana Desa dan Konsultan Pamsimas membahas masalah sanitasi yang ada di pedesaan. Harapannya seluruh desa memiliki jamban.
“Kami dari Pemkab tidak ada angaran untuk membangun jamban. Lalu kami koordinasikan ke Camat, bagaimana sebagian dana desa untuk bangun jamban,” bebernya.
Dikatakan Junaidi, pihak camat positif adanya kegiatan tersebut. Tapi dari desa belum memastikan apakah setuju atau tidak sebab ketua konsultan dana desa tidak hadir, hanya diwakilkan wakil konsultan dana desa. (Ridi)