pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Managemen RSUD Kayuagung Dinilai Amburadul

204
×

Managemen RSUD Kayuagung Dinilai Amburadul

Sebarkan artikel ini
RSUD
pemkab muba pemkab muba

Managemen RSUD Kayuagung Dinilai Amburadul KAYUAGUNG I Kesekian kalinya RSUD Kayuagung, Ogan Komering Ilir kembali menjadi sorotan public. Pasca ditangkapnya delapan pegawai RSUD yang tertangkap basah saat nyabu dan bermain judi sejumlah kalangan menilai kejadian tersebut adalah buntut dari ketidak puasan pegawai terhadap bobroknya managemen rumah sakit.

Seperti yang diutarakan dr Nazori saat pertemuan  managemen RSUD dengan Wakil Bupati OKI, Jumat (27/8/2016). Mantan direktur RSUD Kayuagung ini menilai, kejadian kemarin merupakan akumulasi daripada ketidakpuasan pegawai terhadap managemen RSUD.

“Kalau diawasi dengan ketat tidak mungkin sempat berjudi apalagi nyabu tapi kelemahan kita tidak memberikan pengawasan yang intensif kebawah,”terang dokter spesialis penyakit dalam ini.

Nazori menjelaskan, kenapa hal ini terjadi karena managemen rumah sakit ini bobrok dan masing-masing bagian tidak mengetahui tupoksinya masing-masing bagian sarana prasarana tidak tahu tupoksinya apa, bagian pelayanan juga tidak tahu begitupun dengan bagian keuangan, selain itu kurangnya control kebawah.

Kedepan kata Nazori, untuk perbaikan kami serahkan kepada pak bupati dan pesan kami pilihla pejabat yang menempati jabatan direktur, kabag dan kabid yang mengerti dengan kerjaannya jangan hanya yang penting ada manusianya. “Yang pasti kami inginkan perbaikan disemua unit, kalau tidak kita tidak akan pernah mendapatkan capaian apalagi mau akreditasi sangat jauh,”pintanya.

Katanya, untuk perbaikan dan kebaikan rumah sakit tidak hanya cukup dengan niat baik saja, tapi harus diiringi dengan kemampuan yang baik jika tidak itu tidak akan berhasil dengan baik.

Semestinya kata Nazori seorang pimpinan rumah sakit harus mempunyai kemampuan menegerial rumah sakit, mempunyai pengalaman dan kemampuan dalam memimpin kalau salah satu dari itu tidak punya maka hancurlah rumah sakit ini.

Nazori menjelaskan, seperti yang bocor dibawah itu, sudah 6 bulan tidak diperbaiki meskipun tidak mempunyai dana untuk perbaikan sebagai direktur harus mencari solusi. “Saya tidak mau rumah sakit kita ini hancur cukuplah satu kesalahan jangan sampai ditumpuk,”ungkapnya.

Sementara itu, wakil bupati OKI, M Rifa’I SE mengajak pihak RSUD untuk melakukan kroscek mengapa hal ini bisa terjadi. Artinya managemen rumah sakit amburadul kalau tidak terbentuk dalam satu system sudah pasti morat marit semuanya. “Dan itu yang terjadi di rumah sakit kita,”kata Rifa’i.

Bahkan Wabup OKI ini merasa bingung dengan direktur RSUD. “Tadi saya bisik-bisik dengan direktur kira-kira apa anggaran yang kita diajukan untuk 2017 pak direkturnya bingung, bagaimana pemerintah mau membangun. Ini yang harus diperhatikan bagaimana pemerintah mau mengusulkan ke dewan kalau dari institusinya sendiri tidak mengusulkan apa yang dibutuhkan,”jelasnya.

Terkait masalah pelayanan ini kata wabup dirinya akan segera melakukan komunikasi dengan Bupati OKI, Iskandar SE sepulangnya dari haji. “Dan untuk pegawai yang memiliki keluhan terhadap rumah sakit silahkan hubungi saya via telpon ataupun temui saya langsung, dan saya jamin akan merahasiakan naman saudara,”ungkapnya. (Romi Maradona)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *