KAYUAGUNG I Rentang kendali yang sangat jauh dari pusat kabupaten atau sekitar 100 kilometer dari Kayuagung. Ditambah lagi dengan minimnya infrastruktur seperti penerangan listrik membuat sebagian besar warga Kecamatan Cengal harus menahan pil pahit selama puluhan tahun tidak mneikmati penerangan.
Kini akhirnya impian untuk menikmati penerangan listrik menjadi kenyataan. Realisasi itu terjadi pada 2015 lalu. Kecamatan Cengal yang memiliki 17 desa kini sudah terang benderang.
“Dulu penerangan listrik kami anggap sebatas mimpi. Alhamdulillah tidak disangka sejak dua tahun ini desa kami sudah terang benderang,” kata tokoh masyarakat Desa Cengal Kecamatan Cengal, Risman Hadinata saat berdialog dengan Bupati OKI H Iskandar, SE pada acara Safari Ramadan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI di Desa Cengal, Rabu, (31/6).
Dia mengaku kalau listrik yang masuk desa ini sangat membantu kelancaran aktivitas sehari-hari, termasuk menunjang perekonomian warga setempat.
“Biasanya tiap bulan biaya yang dikeluarkan sampai jutaan rupiah untuk membeli BBM genset. Tapi alhamdulillah sekarang hanya mengeluarkan Rp200.000 per bulan,” tuturnya.
Selain listrik, masih kata dia, pembangunan jembatan Cengal-Talang Rimba juga sangat bermanfaat untuk warga, dimana dahulu jembatan itu beralaskan kayu tidak aman jika dilewati, kini sudah cor beton.
Risman melanjutkan kerusakan jalan masih menjadi permasalahan warga Cengal. Apalagi hujan yang terus mengguyur hampir satu tahun terakhir. Kerusakan terutama terjadi pada ruas Simpang Palembang-Cengal sepanjang 18 kilometer.
“Jalan-Jalan banyak rusak Pak Bupati. Seperti tadi Bapak lewati. Kami berharap segera ada perbaikan secepatnya,” jelasnya.
Kendati demikian, Risman tidak menapik kemajuan pembangunan selama kepemimpinan Bupati OKI H Iskandar.
“Kami menyadari membangun OKI tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi juga, kami juga banyak merasakan kemajuannya,” katanya.
Sementara itu, Bupati OKI H Iskandar, SE mengatakan dirinya ingin fokus menuntaskan dulu pekerjaannya sebagai Bupati OKI dengan baik.
“Tugas saya menuntaskan 2 tahun sisa amanah saya sebagai Bupati OKI. Terkait maju lagi di Pilkada, itu saya serahkan ke masyarakat apakah pada masa kepemimpinan saya bermanfaat untuk masyarakat,” ucap Iskandar.
Iskandar menceritakan salah satu cita-citanya ketika dipercaya menjabat Bupati OKI, yakni menghadirkan energi listrik untuk masyarakat di pesisir Timur OKI.
“Menghadirkan listrik ke daerah terpencil memakan biaya yang sangat tinggi. Namun cita-cita itu akhirnya terealisasi. Tahun 2015 Kecamatan Cengal terang benderang, sesuai dengan keinginan masyarakat,”tutur Iskandar.
Terkait kerusakan jalan, Iskandar menjelaskan permasalahan infrastruktur menjadi permasalahan pelik yang banyak dialami daerah di Indonesia, bukan saja Kabupaten OKI. Penyebabnya bermacam-macam mulai dari faktor geografis, curah hujan hingga keterbatasan anggaran pemda untuk membiayai pembangunan dan perawatan jalan.
“Daerah mengalami kesulitan untuk membangun dan memelihara infrastruktur. Masalah ini patut menjadi perhatian bersama sehingga menjadi rekomendasi saya ke pemerintah pusat,” kata Iskandar.
Iskandar mengatakan anggaran infrastruktur jalan yang tersedia berkisar Rp200miliar dari APBD Rp1,9 triliun. Jumlah ini jauh dari cukup untuk memperbaiki total panjang jalan kabupaten yang mencapai 15.000 km. Ditambah lagi kontur jalan yang dibangun sebagian besar berada di atas lahan gambut.
Namun demikian, Bupati berjanji akan menuntaskan permasalahan jalan sebelum berkhir masa jabatannya. Salah satu fokusnya menuntaskan pembangunan ruas jalan Kayuagung Sepucuk yang menyisakan 11 Km.
“Dari 2013 sudah kita mulai, hingga 2017 ini menyisakan 11 km lagi dari total panjang 37 Km kita harap ditahun ini tuntas,” pungkasnya.(Humas)