JAKARTA | Walaupun menonton TV dapat membantu seseorang melepas stres, tapi jika dilakukan terlalu lama, nonton TV bisa berakibat buruk bagi otak di kemudian hari. Setidaknya itulah yang diungkapkan peneliti dari Northern California Institute for Research and Education di Veterans Affairs Medical Center, San Fransisco,
Dalam studinya, peneliti menemukan bahwa orang dewasa muda yang menonton TV terlalu lama dan tidak berolahraga kemungkina besar akan merasakan efek dari kebiasaan buruk pada otak mereka saat bertambah tua. untuk studi ini, peneliti mengamatai 3.200 orang yang memiliki kebiasaan menonton TV dan rata-rata berusia 25 tahun.
Dikutip dari Live Science, Jumat (4/12/2015), para peneliti menemukan orang-orang yang menonton TV lebih dari tiga jam per hari selama 25 tahun ke depan cenderung memiliki kinerja yang buruk pada suatu tes kognitif tertentu, dibandingkan dengan orang-orang yang jarang menonton TV.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain duduk dan menonton TV, melakukan aktivitas fisik juga penting untuk menyeimbangkan kesehatan otak. Menjadi aktif secara fisik setiap saat sangat baik bagi otak Anda,” kata salah satu peneliti, Tina D. Hoang.
Dalam studi tersebut, para peneliti bertanya kepada peserta berapa jam per hari yang dihabiskan untuk menonton TV selama satu tahun terakhir. Setelah 25 tahun, peneliti juga memeriksa fungsi kognitif masyarakat menggunakan tiga tes. Tiga tes tersebut menilai kecepatan memproses informasi, memori verbal dan fungsi esksekutif seperti sejumlah keterampilan mental yang membantu orang untuk merencanakan, mengatur dan memperhatikan.
Para peneliti menemukan 353 orang dari studi yang menonton TV lebih dari tiga jam per hari, rata-rata lebih mungkin mendapatkan hasil yang buruk pada tes dibandingkan dengan orang-orang yang jarang menonton TV. Sebanyak 528 orang yang jarang olahraga juga mendapat hasil yang buruk pada salah satu tes daripada mereka yang aktif secara fisik.
Selain itu, 107 orang dalam studi yang menonton TV lebih dari tiga jam per hari, dua kali lebih mungkin tidak maksimal dalam menjalani tes dibanding mereka yang jarang menonton TV dan banyak berolahraga. Meski demikian, peneliti menekankan belum terlalu jelas mengapa menghabiskan lebih banyak waktu menonton TV berhubungan dengan kinerja kognitif yang buruk di kemudian hari.
“Satu hipotesis yang dapat ditarik adalah menonton TV bukan cara kognitif yang menarik untuk menghabiskan waktu. Atau bisa juga bahwa orang yang banyak menonton TV dan tidak berolahraga mungkin memiliki kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, yang mungkin berkontribusi memperburuk fungsi kognitif mereka,” tutur Hoang. (andy/detik)