KAYUAGUNG I Program Keluarga Berencana (KB) Emas yang dicanangkan Pemkab OKI Sumsel mampu menjangkau akseptor-akseptor KB baru di pelosok desa. Salah satu strateginya yakni safari KB yang mampu menjelajahi 12 dari 15 desa perairan OKI. Bahkan program ini mampu menyerap 15.794 akseptor KB baru.
Kepala BKKBN OKI, Alhadi Nasir menyatakan, Kabupaten OKI merupakan kali pertama yang melaksanakan program KB Emas di Indonesia dan telah diakui pemerintah pusat.
“Jumlah akseptor tahun ini meningkat drastis dari tahun sebelumnya sebesar 64%. Tahun ini safari KB ditargetkan mampu menjangkau 15 desa di wilayah perairan, yakni Cengal dan Sungai Menang. Alhamdulillah hingga saat ini telah terealisasi 12 desa. Sisanya 3 desa akan dikejar hingga akhir tahun nanti,”kata Alhadi saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXIII tingkat Kabupaten OKI di Desa Serigeni Baru Kayuagung, Selasa (25/10).
Selain Safari KB, pihaknya juga menjalankan program KB keliling yang sampai saat ini telah menjaring 15.794 akseptor KB baru. “Peserta KB baru ini kebanyakan pasangan muda di usia subur. Mereka kebanyakan melakukan KB implant dan IUD, karena saat ini KB suntik tidak diberlakukan lagi. Semua peserta KB baru ini mendapatkan pelayanan secara gratis, termasuk obat dan peralatan, sesuai komitmen Bupati OKI H Iskandar SE dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di Bumi Bende Seguguk,”terangnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel, Drs Waspi menuturkan walaupun pemerintah daerah mampu mendata 15.794 akseptor KB baru, namun hal itu tidak seiring dengan rata-rata kepemilikan anak dari setiap kepala keluarga (KK). “Rata-rata kepemilikan anak di OKI saat ini berada diangka 2,6%. Itu masih terbilang tinggi, hal ini kedepan harus mampu ditekan,”ujar Waspi.
Untuk menurunkan angka tersebut, lanjut Waspi, langkah yang harus diambil yakni membina remaja dengan program generasi remaja, dimana laki-laki diperbolehkan menikah jika sudah berusia 25 tahun dan perempuan 21 tahun keatas.
“Program lainnya yakni 1.000 hari pertama kehidupan atau sama dengan 3 tahun. Untuk menciptakan dan membentuk karakter manusia itu sendiri mulai dari bayi di dalam kandungan, hingga lahir harus mendapatkan asupan gizi yang cukup. Bayi harus mendapatkan ASI eksklusif dari sang ibu, itu yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otaknya nanti,” tegasnya.
Terpisah, Wakil Bupati OKI, HM Rifai SE mengatakan, keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat. Oleh sebab itu, perlunya membangun budi pekerti anak dari lingkungan keluarga untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti luhur. “Kita harus meningkatkan kualitas penduduk diusia kerja, sehingga mereka mampu menyongsong hidup dengan lebih baik,”ucap Wabup.
Wabup melanjutkan, program KB emas efektif menjangkau wilayah-wilayah perairan di desa-desa terpencil. “Namun di tahun 2016, sebanyak 13,3% masyarakat dari akseptor KB masih belum menikmati pelayanan KB gratis. Di tahun 2018, jumlah ini akan menjadi target yang harus dicapai agar semua masyarakat di Bumi Bende Seguguk, bisa menikmati pelayanan KB gratis,”jelasnya. (Romi Maradona)