TANJUNGPANDAN – Pada tren nasional, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) relatif menurun, baik dari kasus, kematian, maupun peningkatan BOR.
“Namun perlu waspada!” Tegas dikatakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) Tito Karnavian saat memberikan arahan kepada Bupati Se-Pulau Belitung terkait Monitoring Penganganan Covid-19 yang dilaksanakan di Kantor Bupati Belitung, Kamis (02/9/2021).
Gubernur Babel, Erzaldi Rosman juga hadir mendampingi Menteri Tito pada kesempatan ini. Bersama jajaran Forkopimda Babel, tampak hadir Kapolda Anang Syarif Hidayat, Danlanal Fajar, serta Danlanud Rudy Hartono.
“Jangan terlena, karena berhadapan dengan varian Delta yang merupakan mutasi dari virus yang lama,” ungkap Menteri Tito mengingatkan karena dirinya juga merupakan Anggota Dewan Pengarah Komite Percepatan Penanganan Ekonomi.
Dikatakannya lebih lanjut setelah mendengarkan Bupati Belitung dan Bupati Belitung Timur memaparkan Perkembangan Penanganan Covid-19 pada masing-masing daerah, kunjungan ini dilaksanakan untuk melihat perkembangan penanganan Covid-19 di daerah, khususnya dalam kapasitasnya sebagai Mendagri.
Payung hukum yang digunakan untuk penanganan Covid-19 di daerah adalah Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014.
Lebih lanjut dikatakan Mantan Kapolri ini bahwa idealnya, _lockdown_ seharusnya dilakukan demi menekan penyebaran Covid-19. Namun pemerintah tidak mengambil tindakan ini karena Indonesia terkendala kondisi geografis. Selain banyaknya penduduk, hingga kekuatan fiskal pemerintah menjadi pertimbangan berat untuk memutuskan melakukan _lockdown._
Digambarkannya, bagi Babel, dengan batas geografisnya sebagai daerah kepulauan sangat mampu untuk melakukan _lockdown._
“Namun masalah terdapat pada kapasitas fiskalnya. Sehingga, yang harus dilakukan hanya menekan pergerakan penyebaran covidnya,” ungkapnya.
Alasan lain dikatakannya, pemerintah tentu harus mencukupi kebutuhan warga yang dilockdown.
Terkait vaksinasi, 120.000 penduduk di Kabupaten Belitung Timur membutuhkan 80.000 vaksin, sedangkan di Kabupaten Belitung, dengan jumlah penduduk 150.000, butuh 100.000 vaksin untuk capaian _herd immunity._ Vaksinasi ini harus dipercepat, pesannya kepada Pemerintah Daerah di Pulau Belitung mengingat hanya beberapa sektor yang tetap tumbuh pada masa pandemi ini.
“Pertambangan, perikanan, dan pertanian masih ada, namun pariwisata benar-benar jatuh. Oleh karena itu, Babel mendapat skala prioritas vaksinasi,” ungkapnya menjelaskan.
Pemanfaatan Isolasi Terpusat (Isoter) juga diingatkannya untuk digunakan di kedua kabupaten ini, disesuaikan mekanismenya walau pada pelaporan yang disampaikan kedua bupati sebelumnya tentang tidak terlalu banyak Keterisian Tempat Tidurnya, tetapi fasilitas ini tetap harus disiapkan.
Dijadwalkan sebelumnya, Menteri Tito akan mengunjungi Isoter di SMK Negeri 2 Tanjung Pandan, akan tetapi agenda ini batal dilaksanakan mengingat waktu yang sudah tidak memungkinkan bagi rombongan untuk melaksanakan kunjungan.
Usai pertemuan ini, didampingi seluruh jajaran yang hadir, Menteri Tito melaksanakan pertemuan dengan awak media di lobi Kantor Bupati Belitung untuk menjelaskan tujuan kehadirannya dan menjelaskan arahan yang disampaikan kepada para kepala daerah.
“Pemerintah Pusat berkeyakinan bahwa Babel layak mendapat skala prioritas,” ungkapnya di akhir pertemuan dengan awak media. (Nona DP)