pemkab muba pemkab muba
Nasional

Kampung Tangguh Ideologi Upaya Polda Sumsel Cegah Radikalisme di Masyarakat

165
×

Kampung Tangguh Ideologi Upaya Polda Sumsel Cegah Radikalisme di Masyarakat

Sebarkan artikel ini
IMG-20220602-WA0007
pemkab muba pemkab muba

MARTAPURA OKU Timur – Penyebaran paham radikal masih terus diwaspadai pemerintah Indonesia. Karena itu, Polda Sumsel membangun Kampung Tangguh Ideologi.

Dalam sekilas sambutannya Ken Setiawan selaku pendiri NII Crisis Center serta Eks NII yang telah kembali ke NKRI yang kini menjadi mitra Polri menģajak dan menyuarakan anti radikalisme.

” Kami berharap Pemerintah dapat merangkul para Eks NII dalam kembali ke NKRI mari bersama sama kampanyekan Pancasila dengan mengamalkan isi pancasila tersebut khususnya Sumsel aman damai,” pungkasnya.

Hal Senada Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengucapkan Apresiasi dan terimakasih kepada Kapolda Sumsel dan jajarannya yang telah mendeteksi sedini mungkin kepada kegiatan masyarakat sehingga paham yang terlarang oleh negara dan bangsa dapat teratasi.

” Saya pribadi sangat terharu atas kegiatan sakral dan mulia pada hari ini, sekaligus bangga atas kesigapan antisipasi Aparat Penegak Hukum khususnya Kapolda Sumsel dan jajarannya,” ucap Deru.

Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengucapkan sangat terimakasih atas upaya pengembalian saudara kita 39 orang eks NII Kepada Pancasila dan UUD 1945.

” Serta saya mengharapkan kerjasama antara Pemerintah kabupaten,TNI,Polri mulai tingkat Rt, Rw sampai tingkat kabupaten serta provinsi, ormas, tokoh Agama, tokoh masyarakat sehingga kolaborasi ini dapat mendeteksi sedini mungkin kejadian kejadian, yang ada guna kemajuan Sumsel khususnya Kamtibmas program ini bisa diharapkan bisa mencegah penyebaran paham radikalisme dari lingkungan terkecil Seperti tingkat RT dan RW,” ujar Deru.

Dengan ucapan Bismillahhirrohmanirrohim Kampung Tangguh anti Radikalisme diresmikan ucap Gubernur Sumsel H. Herman Deru didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Toni Harmanto, MH, Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan SIK, SH, MH, Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Iskandar F Sutisna, SIK Bupati OKUT lanosin Hamzah, Kapolres OKUT AKBP Nuryono, SIK, MH, Ken Setiawan Pendiri NII Crisis Center ,KH .Ayik Farid Alaydrus Sekretaris MUI Prov Sumsel, DR. Izza Zen Syukri Kabid Pemuda FkPT Sumsel beserta Forkompimda Kabupaten Okut.

Acara dilanjutkan peresmian Pasukan Squad Drone Polres OKUT dan peninjauan Vaksin dan ramah tamah.

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Toni Harmanto, MH menyebutkan sangat mendukung apa yang dilaksanakan Polri, yang didukung Gubernur Sumsel H. Herman Deru.

” Sehingga kegiatan ini menjadi Contoh serta model ditempat yang lain” ujar Jenderal Toni.

Terpisah Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Toni Harnanto, MH melalui Kabid Humas Kombes Pol Drs Supriadi, MM mengatakan Kampung Tangguh Ideologi juga bertujuan meningkatkan peran empat pilar masyarakat dalam mencegah radikalisme, yaitu babinsa, bhabinkamtibmas, penyuluh agama, serta perangkat desa atau tokoh masyarakat.

” Itu tujuannya menciptakan lingkungan terkecil RW, kampung, desa untuk menaggulangi penyebaran radikalisme, teeorisme,” ujar Supriadi MM dalam kegiatan Vicon bersama Kadiv Humas Polri di lantai II Gedung Presisi Mapolda Sumsel Kamis (2/06/2022).

Dia berharap, Kampung Tangguh Ideologi ini bisa menyebar luas ke seluruh wilayah NKRI, sehingga Indonesia menjadi negara yang tangguh ideologi.

“Artinya kalau satu RT itu sudah tangguh ideologi, maka akan menular ke seluruh Indonesia. dia akan menjadi negara yang tangguh ideologi,” ucap Supriadi.

Menurut dia, Kampung Tanggug Ideologi ini akan mensinergikan seluruh pimpinan di desa untuk mengedukasi masyarakat.

” Upaya tersebut guna mencegah masuknya paham radikal, melindungi masyarakat yang rentan terpapar, mendata dan memgawasi pendatang yang masuk ke lingkungan masyarakatnya, serta menjaga tolernasi dan moderasi beragama di lingkungannya,” imbuh Supriadi, MM.

Supriadi mengatakan, program Kampung Tangguh Ideologi ini. Kedepannya, kata dia, Polda Sumsel akan memperluas ke daerah-daerah lainnya.

Namun, menurut dia, program ini masih perlu banyak tenaga dan sumber daya manusianya serta perlu menggandeng seluruh pemangku kebijakan.

Dia menambahkan, Program “Kampung Tangguh Ideologi yang pertama itu Jadi kita coba kembangkan di sini.

” Artinya mengukur sumber daya kita yang ada,” tutup Supriadi, MM.(ABDUS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *