pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Berita Daerah

Jumlah Aseptor KB di Kabupaten OKI Meningkat

64
×

Jumlah Aseptor KB di Kabupaten OKI Meningkat

Sebarkan artikel ini
Alhadi
pemkab muba
Jumlah Aseptor KB di Kabupaten OKI Meningkat
Alhadi Nasir, SKM, MKes, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kabupaten OKI

KAYUAGUNG I Program unggulan KB Emas yang secara Bergulir terus dilakukan oleh Badan koordinasi keluarga berencana (BKKB) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang kini telah berganti nama menjadi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sejak adanya perubahan struktural Organisasi Perangkat daerah (OPD) pada awal bulan Januari 2017 lalu, Rupanya telah memberikan hasil maksimal. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan jumlah Aseptor KB di wilayah kabupaten OKI semenjak program tersebut pertama kali diluncurkan.

Alhadi Nasir, SKM, MKes, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kabupaten OKI, Kamis (6/4/2017) mengatakan, Program KB Emas ini, dalam pelaksanaan ada dua kegiatan yang kita laksanakan yaitu safari KB dan KB keliling.

“Kalau tahun 2016, yang menjadi sasaran penyuluhan kedua kegiatan tersebut yaitu masyarakat yang bermukim di daerah perairan dan lebak-lebak dengan frekuensi penyuluhan masing – masing 15 kali. Dan untuk daerah perairan ada empat (4) kecamatan yang menjadi sasaran penyuluhan kita, yakni kecamatan sungai menang, cengal, tulung selapan dan air sugihan,” katanya.

Lalu untuk Daerah lebak – lebak, Katanya lagi, ada enam (6) kecamatan yang menjadi sasaran kita, antaranya Kecamatan Pangkalan Lampam, Pampangan, Jejawi, Sirah Pulau Padang, Kayuagung dan Kecamatan Pedamaran.

“Untuk tahun 2017 akan kita tingkatkan lagi, karena setelah kita lakukan pendataan ternyata program KB Emas telah dapat meningkatkan jumlah Akseptor sebanyak 30 persen. Sebab berdasarkan jumlah pendataan keluarga sebanyak 15,7 persen masyarakat kita ini belum sama sekali menikmati pelayanan KB khususnya di daerah perairan dan lebak-lebak,” imbuhnya

Hal itu terjadi, Masih Katanya, karena bagaimana masyarakat mau menikmati pelayanan KB bila untuk memenuhi kebutuhan mereka saja sulit terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil atau terisolir misalnya mereka mau ke bidan, kan mesti bayar belum lagi ditambah ongkos transportasinya.

“Oleh karena itu, Melalui Program KB Emas ini kita langsung Jemput bola dengan mendatangi lokasi mereka dan ternyata berhasil, terbukti dengan adanya penambahan jumlah akseptor yang kalau dahulu (2015) hanya sebanyak 23 ribu orang ternyata ditahun 2016 meningkat menjadi 29 ribu orang,” ujarnya.

Ditegaskannya, Melihat hal itu, artinya sejak program KB Emas diluncurkan dan kita laksanakan telah terjadi peningkatan jumlah akseptor sebesar 30 persen dari tahun sebelumnya. Maka dari itu ditahun 2017 akan terus kita tingkatkan pelaksanaannya.

“Kita akan terus dan tetap lakukan penyuluhan-penyuluhan ke daerah perairan dan lebak-lebak seperti tahun lalu, Hanya saja pada tahun ini akan kita tingkatkan lagi frekuensinya menjadi 40 kali, Dalam artian 15 kali pada masing-masing kedua daerah tersebut dan untuk 10 kali nya kita akan sasar daerah/desa yang betul-betul terpencil atau terisolir,” tandasnya.(Romi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *