pemkab muba pemkab muba
Ekonomi & Bisnis

Investor Tiongkok, Bangun PLTSa Karya Jaya

130
×

Investor Tiongkok, Bangun PLTSa Karya Jaya

Sebarkan artikel ini
pemkab muba pemkab muba

Investor Tiongkok, Bangun PLTSa Karya Jaya PALEMBANG I Belum  beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan menarik sejumlah investor untuk menanamkan sahamnya. Kali ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang  mendapat tawaran investasi dari perusahaan asal Tiongkok untuk pembangunan PLTSa yang diklaim dapat menghasilkan listrik hingga 20 MegaWatt (MW).

Staf Ahli bidang Ekonomi Pembangunan dan Investasi Pemkot Palembang Ir Sudirman Tegoeh mengatakan, jika tawaran ini disetujui maka PLTSa kedua di Palembang ini akan dibangun di TPA Karya Jaya, Kertapati. Hanya saja, pihak investor meminta agar Pemkot Palembang dapat menyediakan sampah sekitar 750-800 ton per hari agar PLTSa ini dapat terus berfungsi maksimal nantinya.

“Keberadaan PLTSa ini sebenarnya merupakan salah satu solusi pemecahan masalah sampah di Palembang. Investasinya mencapai Rp 1,4 Triliun dan jelas ini tawaran sangat menarik mengingat investor ini memang sudah berpengalaman di bidang ini,’kata Sudirman, Selasa (22/3).

Untuk menjamin pasokan sampah yang jumlahnya cukup banyak tersebut, Pemkot Palembang pun juga berencana menggandeng dua kabupaten OI dan Banyuasin untuk turut memasok sampah. Sehingga dua  sampah dari dua wilayah tersebutdapat turut teratasi serta PLTSa di Palembang terus beroperasional maksimal.

Menurut Sudirman, hasil pertemuan dengan pihak investor ini akan dilaporkan lebih dulu ke Walikota Palembang.“Kita pelajari dulu dalam seminggu ini terus dilaporkan ke Pak Wali. Insya Allah kalau beliau setuju, dalam satu bulan akan kita sepakati, Investor pun menjanjikan akan menyelesaikan pembangunan PLTSa ini dalam waktu 1,5 tahun,”jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Kota (DKK) Palembang Agung Noegroho mengatakan selama ini jumlah sampah yang telah terolah berkisar sebanyak 650 ton per hari. Jumlah tersebut tidak termasuk

sampah sungai yang belum terangkut dan sampah kecil seperti punting rokok.

“Karena kami juga kekurangan tenaga dan armada, sehingga kadang tidak seluruhnya mampu terangkat dalam satu hari. Namun, ke depan kita akan optimalkan pengumpulan sampah ini,”urainya.

Mengenai operasional PLTSa Sukawinatan yang hingga saat ini belum juga dimulai, Agung enggan berkomentar banyak. Mandengnya PLTSa, PLTSa Sukawinatan sendiri merupakan proyek pengolahan sampah yang dananya berasal dari Kementerian ESDM. (Supardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *