PALEMBANG | H Rudi Arpian SP Msi Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan menyampaikan, untuk getah Karet Kadar Kering 100 persen terjadi kenaikan harga Rp 2.515 per kilogram. Angka harga itu naik dibanding harga indikasi hari sebelumnya.
Terjadinya kenaikan harga KKK 100 persen ini, lanjut Rudi, menandakan kondisi industri karet awal 2021 mendapatkan berkah pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
Mulai dari membaiknya perekonomian di Amerika dan Keputusan Arab Saudi untuk memangkas produksi secara sukarela dalam jumlah besar di bulan Februari dan Maret 2021.
Selain itu adanya kebijakan Pemerintah Indonesia memberlakukan pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru terhitung dalam tiga bulan. Ini juga jadi pemicu Industri mobil mulai bangkit.
“Pemulihan sektor manufaktur di China membuat industri otomotif di China sudah mulai bagus,” cetus Rudi.
Dia menambahkan, seiring banyaknya permintan karet alam, pasokan karet alam yang turun akibat belum pulihnya produksi karet alam di negara-negara yang terdampak penyakit gugur daun karet (GDK),
“Juga cuaca ekstrim dan nilai tukar rupiah yang terus melemah membuat membuat harga karet di petani terdongkrak naik Rp 2.515 per kilogram hari ini,” Rudi menguraikan.
Kini, pihak Rudi semakin optimistis harga komoditas karet akan membaik dan akan ada harga keseimbangan baru.
Sekadar informasi, harga karet di Sumatera Selatan pada Jumat 26 Februari 2021 untuk KKK 100 persen Rp 24.008 per kilogram, KKK 70 persen Rp 16.806, KKK 60 persen seharga Rp 14.405 per kilogram. Sedang KKK 50 persen seharga Rp 12.
004 per kilogram. (Rsd)