PALI I Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), hari ini tak dirasakan warga Bumi Serepat Serasan, terutama di Pendopo yang merupakan Ibukota Daerah Otonomi Baru (DOB), karena sudah tiga hari ini BBM jenis Premium susah didapat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS).
Sementara itu di tingkat pengecer harga BBM jenis Premium masih belum berubah, yakni di kisaran harga 9000 hingga 10000 per/liternya.
Pantauan dilapangan, tampak pintu gerbang APMS yang terletak di kawasan Beracung Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI terkunci rapat dan tak ada aktifitas, walupun banyak warga yang hendak mengisi BBM kendaraannya harus mutar kembali dengan membawa kekecewaan.
Rudi (25) salahsatu warga yang hendak mengisi BBM namun mendapati tempat pengisian minyak tersebut tutup. “Waduh, jauh-jauh aku kesini tapi POM ini tutup,” ujarnya. Selasa (5/1/2016).
Rudi menambahkan, bahwa dirinya harus merogoh kocek lebih dalam apabila akan mengisi BBM di pengecer. “Kalau di POM, beli BBM 15.000 Rupiah saja sudah penuh tangki motorku apalagi kabarnya hari ini turun, tapi kalau di pengecer harganya mahal,” katanya lagi.
Kekecewaan juga nampak di wajah Zulkipli (35) seorang pengendara mobil Pick up yang juga hendak mengisi BBM.
“Percuma turun kalau masih susah didapat, dan SPBU disini selalu tutup akibat kekurangan pasokan. Aku minta kepada Pemerintah tolong BBM di PALI ini pasokannya ditambah supaya tidak selalu terjadi seperti ini, dan yang lebih penting turunnya BBM harga Sembako juga ikut turun,” harapnya. (st)