pemkab muba pemkab muba
Nasional

Gempa M 7.5 NTT Berpotensi Tsunami, 19 Wilayah Harus Siaga

137
×

Gempa M 7.5 NTT Berpotensi Tsunami, 19 Wilayah Harus Siaga

Sebarkan artikel ini
5d44d871e1d71
pemkab muba pemkab muba

Beritamusi.co.id | Gempa bumi berkekuatan magnitudo M 7.5 mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan berpotensi terjadi tsunami.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), telah terjadi gempa bumi dengan parameter magnitudo 7.5 ini terjadi pada pukul 10.20 WIB.

Lokasi gempa tersebut berpusat di titik koordinat 7.59 LS, 122.26 BT dengan kedalaman 12 kilometer Laut Flores.

Berikut daftar wilayah berpotensi tsunami akibat gempa bumi NTT ini dengan status siaga dan waspada.

Wilayah berpotensi tsunami dengan level siaga:

1. Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan

2. Pulau Ende, NTT

3. Flores- Timur bagian Utara, NTT

4. Pulau Sikka, NTT

5. Sikka bagian Utara, NTT

6. Ende bagian Utara, NTT

7. Pulau Lembata, NTT

8. Flores-Timur Pulau Adonara, NTT

9. Manggarai bagian Utara, NTT

10. Ngada bagian Utara, NTT

11. Lembata bagian Utara, NTT

12. Buton, Sulawesi Tenggara

13. Bombana, Sulawesi Tenggara

Wilayah berpotensi tsunami dengan level siaga:

1. Manggara-Barat bagian Utara, NTT

2. Wakatobi, Sulawesi Tenggara

3. Bima Pualu Gili, NTB

4. Maluku-Teggara-Barat Pulau Wetar, Maluku

5. Bulukumba, Sulawesi Selatan

6. Kendari Pulau Watulumango, Sulawesi Tenggara

“Waktu tiba gelombang dapat berbeda, gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar,” tegas BMKG.

Hingga saat ini, tsunami akibat gempa M 7.4 telah terdeteksi di Marapokot pada pukul 10.36 WIB.

Saran keselamatan BMKG

Pemerintah provinsi, kabupaten, kota yang berada pada status awas diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi menyeluruh.

Pemerintah provinsi, kabupaten, kota yang berada pada status siaga diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi.

Pemerintah provinsi, kabupaten, kota yang berada pada status waspada diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai. (Kompas.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *