JAKARTA | Sebuah penelitian mengungkap kaitan antara polycistic ovary syndrome (PCOS) dengan autisme. Perempuan dengan gangguan tersebut punya risiko 59 persen lebih tinggi untuk melahirkan anak dengan gangguan spektrum autisme.
Risiko yang bahkan lebih tinggi lagi dialami oleh perempuan dengan PCOS yang juga mengalami masalah kelebihan berat badan. Diyakini, perempuan dengan PCOS dan sekaligus kelebihan berat badan memproduksi lebih banyak lagi hormon androgen.
Gangguan spektrum autisme secara statistik 5 kali lebih banyak dialami anak laki-laki dibandingkan perempuan. Namun dalam penelitian ini, peningkatan risikonya teramati sama pada kedua jenis kelamin.
Temuan ini terungkap saat para ilmuwan dari Karolinska Institutet di Stockholm mengamati data kelahiran anak di Swedia antara tahun 1984 hingga 2007. Para ilmuwan juga memperhitungkan penggunaan teknologi reproduksi, mengingat perempuan dengan PCOS lebih banyak mengakses layanan untuk gangguan kesuburan.
Hasilnya, gangguan spektrum autisme ditemukan pada 1,5 persen populasi umum. Sementara pada perempuan dengan PCOS, risikonya 59 persen lebih tinggi. Walau begitu, para ilmuwan menyebut kaitan PCOS dengan autisme belum diketahui pasti. Butuh penelitian lebih lanjut untuk mengungkapnya. Demikian dikutip dari Huffingtonpost, Rabu (9/12/2015).
PCOS merupakan gangguan hormonal yang dialami 1 di antara 10 perempuan, dan merupakan salah satu penyebab ketidaksuburan paling utama. Gangguan ini ditandai dengan peningkatan hormon androgen, yang memicu tumbuhnya jerawat serta pertumbuhan rambut berlebih. Namun yang utama, gangguan ini memicu masalah pada proses pematangan sel telur.
(detik.com)