pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Nasional

Dukun Dayak Ramaikan Hajatan Gerhana

47
×

Dukun Dayak Ramaikan Hajatan Gerhana

Sebarkan artikel ini
dukun-dayak
pemkab muba
Dukun Dayak Ramaikan Hajatan Gerhana
Pria dari Dayak Kenyah bersiap ke ladang di perkampungan Dayak Merasa Berau. (Dok.Photo: Prasetyo Utomo)

JAKARTA I Gerhana Matahari Total (GMT) menjadi hajatan nasional di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, warga Indonesia seperti terkena demam gerhana. Tidak terkecuali di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Suku Dayak, yang merupakan suku asli Kalimantan Tengah juga ikut berpartisipasi merayakan momen langka tersebut. Para peramal suku Dayak diminta memberikan pandangan mengenai dampak gerhana matahari total bagi Indonesia, oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah.

“Apabila dalam ramalan tersebut nanti banyak membawa keburukan, maka apa langkah yang perlu dipersiapkan. Jadi, selain sejumlah peramal, kami juga mempersiapkan orang balian atau sejenis prosesi adat pembuang sial,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah, Yuel Tenggara, belum lama ini.

Sejumlah peramal itu juga nanti dapat dimanfaatkan masyarakat setempat ataupun turis domestik dan mancanegara untuk melihat seperti apa perjalanan kehidupannya di masa mendatang.

Dia mengungkap “cara” meramal itu, di antaranya sang peramal akan duduk di satu gong yang telah disediakan. Setelah itu, peramal akan melihat dengan kebatinan orang yang akan diramal itu.

“Peramal ini akan berada di Bundaran Besar Palangka Raya yang menjadi pusat menyambut GMT. Tapi perlu dipahami, kita sebagai manusia tetap harus lebih percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ramalan ini lebih kepada prediksi yang mungkin bisa terjadi,” tambahnya.

Kalimantan Tengah, salah satu provinsi yang akan dilalui jalur GMT kali ini, juga menyiapkan pesta rakyat, pagelaran budaya, pameran kerajinan asli suku Dayak, dan kegiatan lain.

Sudah cukup banyak turis domestik dan mancanegara yang datang untuk GMT ini. Dari luar negeri, tercatat dari Jepang, Amerika, Rusia, Belanda, Spanyol, Brazil, Polandia, China, serta Australia. (CNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *