KAYUAGUNG I Dalam rangka mengejar target percepatan tanam padi pada September 2016 di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan seluas 15.000 ha, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Dr. Ir Hasil Sembiring, MEng mencanangkan gerakan pengolahan tanah.
Sebelumnya, di Kec. Air sugihan sudah dimulai pengolahan tanah pada 19 agustus lalu. Nah, hari ini (6/9) dilakukan peninjauan kembali oleh Dirjen Tanaman Pangan bersama Dandim OKI Letkol Kav. Dwi Irbaya ke beberapa desa di Air Sugihan.
“Untuk mendukung percepatan tanam ini Pemkab OKI mengerahkan traktor roda empat sebanyak 11 unit disamping traktor roda dua yang ada di kelompok- kelompoak tani,” ungkap Kepala Dinas Pertanian OKI, Syarifuddin.
Sambungnya, percepatan tanam di Kecamatan Air Sugihan juga ada sistem TOT (tanpa olah tanah). Yakni gulma disemprot dengan herbisida, setelah kering ditabur benih dan digelebek menggunakan traktor roda dua. “Cara ini kelihatan unik dan belum dilakukan petani di kabupaten lain di sumsel,” ungkapnya.
Sambungnya, petani di Air Sugihan sebagian mendapat pinjaman modal usaha dari PT Pusri selaku mitra dan menggunakan benih serta pupuk bersubsidi pemerintah. Percepatan tanam ini dilakukan petani berkat pendampingan TNI selaku motivator dilapangan disamping bimbingan PPL dan pemerintah desa serta kecamatan.
“Kami sangat bangga dengan antusiasnya petani mengolah lahan yang rata- rata lebih dari 2 ha perKK serta kita terus memfasilitasi petani agar dapat memanfaatkan lahan usahanya sebagai faktor produksi dengan pola tanam padi-padi- jagung,” ucapya. Dijelaskannya lagi bahwa Air sugihan termasuk sentra padi di kabupaten OKI disamping jagung dan jeruk yang juga ikut menyumbang pasokan buah di kabupaten OKI.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Sumsel Erwin Wibowo, STp mengungkapkan terkait sistem TOT yang dilakukan oleh petani Air Sugihan akan diadopsi oleh petani telang di Kabupaten Banyuasin.” Rencananya dalam waktu dekat akan berkunjung ke Air Sugihan sekaligus study banding,” tambahnya. (Romi Maradona)