PALI I Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melaunching serta mengkukuhkan 240 Laskar Gelatik (Gerakan Lawan Jentik) yang berasal dari anak sekolah yang ada di Bumi Serepat Serasan, Selasa (23/8) bertempat di Gedung Pesos komperta Pendopo Kabupaten PALI.
240 laskar gelatik tersebut dikukuhkan langsung oleh Wakil Bupati PALI, Ferdian Andreas Lacony, SKom MM dan Wakil Ketua DPRD PALI, H. Darmadi Suhaimi disaksikan oleh beberapa kepala SKPD dilingkungan kabupaten PALI yang sempat hadir.
Kepala Dinkes Kabupaten PALI dr. Hj. Eni Zatila, MKm membeberkan bahwa kabupaten PALI menjadi kabupaten pertama yang memiliki laskar gelatik. Ini bertujuan agar bisa memantau setiap rumah yang rawan terhadap berkembang biaknya nyamuk yang bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti demam berdarah, kaki gajah, dan sebagainya.
“Satu orang Jumantik (Juru Pemantau Jentik) memantau 20 rumah. Dan mereka (laskar gelatik, red) telah bekerja sejak Januari lalu,” sambung Eni Zatila.
Lebih lanjut, mantan Dirut RSUD Talang Ubi ini juga menjelaskan bahwa telah terjadi penurunan kasus DBD di kabupaten PALI. “Ini semua atas kerja kita bersama dan laskar gelatik yang telah menjalankan tugasnya dengan baik. Sudah empat bulan kasus DBD di kabupaten PALI tidak ditemukan,” tambahnya.
Selain itu, Eni Zatila juga berharap agar penyakit yang disebabkan oleh nyamuk-nyamuk bisa dicegah. “Untuk kasus Kaki Gajah sendiri, di Kabupaten PALI ada sembilan kasus. Namun 2 orang sudah meninggal. Jadi dari 7 penderita kaki gajah tersebut, 4 diantaranya ada di kecamatan Talang Ubi dan 3 terdapat di Kecamatan Abab dan Tanah Abang. Kita ingin memutuskan rantai penyebaran penyakit tersebut dengan meminum obat, karena satu penderita bisa menularkan 100 orang didekatnya,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati PALI Ferdian Andreas Lacony saat dibincangi awak media mengatakan bahwa ini suatu terobosan yang baik dengan melibatkan masyarakat dalam setiap pembangunan di Kabupaten PALI.
“Ini membuktikan bahwa di Kabupaten PALI memiliki sumber daya yang tangguh dan handal. Dan pelibatan masyarakat menjadi penting dalam menjaga budaya sehat di lingkungan,” pungkasnya.(adn)